JurnalPatroliNews – Surabaya, Pasangan calon Eri Cahyadi-Armuji berjanji akan menanggung iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) warga yang berpenghasilan di bawah Rp10 juta per bulan. Mereka bakal merealisasikan itu jika memenangkan Pilkada Kota Surabaya.
Eri mencanangkan rencana itu karena kerap mendengarkan keluhan dari masyarakat. Warga yang jadi peserta mandiri tidak bisa membayar premi rutin ketika jatuh sakit dan membuat mereka tak bisa bekerja.
Eri menyayangkan hal itu. Golongan warga yang kurang mampu tetapi tidak masuk dalam daftar Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Akibatnya, ada beban yang sulit dituntaskan.
“Dulur-dulur arek Suroboyo ini memang tidak mau mengambil jatah warga tak mampu. Mereka rela membayar BPJS secara mandiri. Gajinya tidak besar tapi juga tidak kecil,” kata Eri.
Hal lain yang disoroti Eri yakni ketidaksinkronan pemerintah pusat dan daerah. Misalnya soal data warga penerima bantuan.
Ada warga yang sebelumnya masuk dalam PBI (Penerima Bantuan Iuran) tiba-tiba dihapus tanpa sepengetahuan mereka. Baru tahu ketika ada tagihan yang harus dibayar.
“Pemkot ini juga bingung. Kalau memang sudah tidak masuk dalam PBI pusat, kami siap membantu. Soalnya kalau BPJS bermasalah, warga pasti ke pemkot dulu. Makanya, kami pastikan saja,” kata Eri.
Eri menekankan bahwa kemajuan Kota Surabaya harus berdampak langsung pada warga. Salah satunya mengenai pemberian jaminan sosial. Jangan sampai di tengah pembangunan Kota Surabaya yang pesat, masih ada warga yang kesulitan membayar ongkos berobat.
“Begitu juga dalam hal pendidikan. Tidak akan ada lagi anak yang putus sekolah. Fasilitas pendidikan tambahan seperti guru les akan kita sediakan di balai-balai RW agar tidak ada siswa sekolah kalah bersaing dengan siswa kaya, karena yang kaya ikut les mahal,” katanya.
Di Pilkada Surabaya 2020, Eri-Armuji berhadapan dengan Machfud Arifin-Mujiaman yang diusung mayoritas partai politik pemilik suara di DPRD.
(cnn)
Komentar