“Hinaan Rasis” Terhadap Aktivis HAM Natalius Pigai Membuat Marah Warga Papua

Jurnalpatrolinews – Jayapura : Tindakan rasis yang ditujukan kepada aktivis HAM Natalius Pigai dengan sebutan ‘Gorilla’ oleh Ambroncius Nababan di media sosial Facebook hanya pada persoalan beda pandangan politik pada minggu (24/1), sekitar pukul 03.08 WIB oleh Ambroncius Nababan sebut Natalius Pigai ‘Gorilla’, saya kutuk keras kepada pelaku.

Tentang Pigai

Natalius Pigai, adalah seorang aktivis Indonesia berasal dari Papua. Ia bekerja sebagai Staf Khusus Menteri di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia di masa Kepemimpinan Alhilal Hamdi dan Jacob Nuwa Wea tahun 1999-2004. Ia juga merupakan salah seorang dari 11 anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia [Komnas HAM] Republik Indonesia berasal dari Papua periode 2012 – 2017.[1][2]

Ia dikenal sebagai Aktivis Mahasiswa era tahun 1995-1999 pada masa perjuangan Reformasi. Pigai juga aktif di beberapa organisasi lainnya, seperti PRD, PMKRI, WALHI, Kontras, Rumah Perubahan, dan Petisi 28.[3]. Pada saat ini selain dikenal sebagai aktivis Kemanusiaan juga bekerja sebagai profesional, Penyelidik Swasta dan Konsultan bidang Bisnis dan Hak Asasi Manusia di Perusahaan Asing dan Domestik. Sekilas tentang Pigai.

Saya dan seluruh orang Papua sudah tidak asing lagi dengan rasisme. Saya sendiri pernah ditanya, Kenapa harga diri seorang aktivis satu-satunya asal Papua dilecehkan? Jujur saya jengkel mendapat pertanyaan-pertanyaan seperti ini, tapi di lain sisi saya juga sangat bersyukur karena dengan menghina aktivis Papua ini semoga pintu Merdeka terbuka luas di penjuru dunia. Saya pikirkan begitu”

Saya mengutuk keras “marah” karena hinaan rasis masih kembali terjadi kepada tokoh aktivis asal Papua. Saya mengatakan, “Keinginan saya untuk membanggakan keluarga dan Papua lebih besar dari komentar-komentar tersebut. Memang ada rasa kecewa sedikit, tetapi harus bisa bangkit lagi dan tetap melangkah maju demi mencapai kemerdekaan sejati.

“Berdasarkan tangkapan layar yang beredar, Ambroncius Nababan memasang foto Natalius berdampingan dengan seekor Gorilla”.

Sebagai orang tuanya, Kami sakit hati sekali ketika ujaran rasis itu viral di media Facebook, Twitter, bahkan panas di media online maupun media cetak”

Atas kasus rasis hinaan Natalius Pigai menyamakan Gorilla oleh Ambroncius Nababan. Oleh karena itu, Kami sebagai Orang tua yang mendiami di Wilayah adat Meepago Papua dengan tegas meminta aparat segera mengejar pelaku lalu segera tuntaskan kasus ini sebaik mungkin.

Sikap atas kasus ini!!

1) Saya dengan tegas meminta kepada pemerintah pusat [pempus] dibawah pimpinan Presiden RI Joko Widodo, segera menuntaskan kasus ini tanpa basa-basi.

2) Saya dengan tegas tolak kata-kata ”memohon maaf sebesar-besarnya”, yang dilangsirkan dibeberapa media massa oleh pihak ketiga, sekali pun pelaku kami tolak.

3] Keinginan Orang Papua atas kasus ini harus diproses secara hukum yang berlaku agar rasa sedih yang telah tertancap di hati orang Papua agar pulih kembali.

Jadi, Pempus segera tindaklanjuti kasus rasis hinaan ini. Pigai aktivis Kemanusiaan asal Papua ini salah apa? Dia jiwa adil dan beradap di negara Indonesia namun dia mendapatkan hal-hal tidak menyenangkan. Jika tidak senang beliau pulangkan ke asalnya untuk Merdeka.

Oleh Damoye N, Penulis adalah anak muda asal Meepago.  (wagadei)

Komentar