Isu Papua Serupa Isu PKI, KKB Masih Teror Warga Meski Momen Natal

Jurnalpatrolinews – Jayapura : Tokoh Pemuda Papua, Jan Christian Arebo menanggapi pemberitaan konflik yang masih terus terjadi di Papua. Jan menilai tragedi kemanusiaan yang terjadi saat ini adalah dampak dari konflik bersenjata yang telah terjadi dalam kurun waktu yang cukup lama.

Namun Ia juga berpandangan bahwa kemirisan tersebut bisa dihindari jika tidak ada kelompok separatis yang mengancam, sebab pada dasarnya negara akan selalu memfasilitasi rakyatnya dengan menghadirkan rasa aman.

“Itu semua bisa dihindari kalau saja tidak ada kelompok separatis. Apa yang ramai terjadi sekarang ini banyak dipengaruhi oleh kelompok separatis yang tidak henti-hentinya menebar ancaman dan ketakutan,” ungkap Jan. (25/12).

Dalam penuturannya Jan Arebo juga menyampaikan bahwa telah terjadi salah pemahaman atas konflik di Papua. Diketahui dirinya tidak setuju dengan anggapan bahwa keterlibatan aparat seolah menjadi satu-satunya sumber permasalahan. Dia lebih berpandangan kalau dihadirkannya aparat oleh negara adalah untuk mengantisipasi setiap ancaman dari kelompok separatis.

“Masa-masa saat ini banyak kelompok yang mendorong stigma bahwa konflik ini bersumber karena banyaknya pasukan keamanan yang dikerahkan ke papua. Padahal, semua itu karena adanya ancaman dari OPM (kelompok separatis papua) misalnya,” tambahnya.

Sejalan dengan Arebo, Ketua DPD Pemuda Mandala Trikora, Ali Kabiay menyampaikan pendapatnya terhadap situasi di Papua menjelang perayaan natal. Dikatakannya bahwa setiap natal menjelang, Papua selalu disibukkan dengan isu-isu kejahatan kemanusiaan.

“Seperti sudah menjadi isu tahunan. Ini sama dengan isu PKI yang akan muncul setiap bulan September. Ada kelompok-kelompok tertentu yang mencoba memainkan isu kejahatan kemanusiaan di Papua terutama ketika mendekati momen natal,” ujarnya.

Ali menduga bahwa kelompok anti pemerintah selalu mencoba membuat kekacauan di Tanah Papua. Segala cara selalu digunakan, tidak terkecuali melalui provokasi yang disebarkan lewat media sosial.

“Kelompok separatis itu selalu mencari celah untuk membuat isu Papua menjadi buruk. Ya, itu karena kepentingan mereka. Apalagi momen natal, ini kan bulan kasih penuh kedamaian, kalau mereka angkat isu kejahatan kemanusiaan, akhirnya pasti banyak yang mencoba simpatik. Sebenarnya ini adalah cara yang licik,”

Dikatakan oleh Ali bahwa kelompok separatis agar tidak memperburuk situasi di Papua, hal ini dinilainya sebab sumber utama terjadinya konflik adalah karena maraknya teror dari kelompok separatis itu sendiri.

“Awal bulan Desember kemarin mereka bilang agar semua pihak harus menghormati momen natal, tapi yang terjadi sekarang berbeda cerita. Provokasi masih dilakukan, bahkan kelompok ini masih terus melakukan teror penembakan di Nduga,” tambahnya.

Diakhir kesempatannya Ali meminta kepada masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi isu-isu yang bersumber dari kelompok separatis. Karena menurut Ali sendiri, hal tersebut sama sekali tidak memberi manfaat dan hanya akan menggeser nilai natal yang penuh damai.  (Ind Paper)

Komentar