Jokowi Puji Tindakan Tegas, PSSI dan Polri Dalam Menangani Mafia Bola!

JurnalPatroliNews – Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan apresiasi tinggi terhadap langkah-langkah yang diambil oleh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dalam menangani kasus mafia bola. Jokowi menyatakan dukungannya untuk terus mendorong transformasi sepakbola Indonesia.

Pada Rabu, 13 Desember 2023, Polri mengumumkan Vigit Waluyo sebagai tersangka dalam kasus mafia bola. Vigit diduga sebagai perantara dalam pengaturan skor atau match fixing dan terlibat sebagai pemberi suap.

“Saya kira ini sangat bagus,” ujar Jokowi sambil mengangkat kedua jempolnya ketika memberikan keterangan pers di Gresik, Jawa Timur, pada Kamis, 14 Desember 2023, seperti yang dilansir dari keterangan video Biro Pers dan Sekretariat Presiden.

Jokowi mengungkapkan bahwa sejak tahun 2015, ia telah menekankan pentingnya menjaga kebersihan sepakbola dari praktik judi dan mafia bola. Ia menegaskan pentingnya kelanjutan penyelidikan oleh Satgas Anti-Mafia Bola.

“Ini yang akan mendorong transformasi sepakbola Indonesia. Jika ini tidak diselesaikan, jangan harap sepakbola kita akan naik ke tingkat yang lebih baik,” katanya.

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, dalam konferensi pers di Mabes Polri pada Rabu, menyebut Vigit sebagai pelaku intelektual pengaturan skor di Indonesia. Selain Vigit, tujuh orang lainnya juga ditetapkan sebagai tersangka oleh Satgas Anti-Mafia Bola Polri terkait dugaan match fixing atau pengaturan hasil pertandingan Liga 2 2018.

Ketua Satgas Anti-Mafia Bola, Irjen Asep Edi Suheri, mengungkapkan bahwa pihaknya menemukan indikasi keterlibatan wasit dan pihak klub dalam kasus pengaturan skor atau match fixing. Temuan ini didukung oleh laporan intelijen sportradar (SR) yang berasal dari PSSI.

“Dengan cara melobi perangkat wasit dan memberikan sejumlah uang untuk memenangkan salah satu klub dalam pertandingan sepakbola tersebut,” ungkap Asep dalam konferensi pers pada Rabu. Pihak klub disebut mengaku telah mengeluarkan sekitar Rp1 miliar untuk melakukan pengaturan skor.

Komentar