OKI Sebut Gempuran Israel ke Palestina Serangan Biadab

JurnalPatroliNews – Jakarta, Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengecam dan menganggap gempuran Israel terhadap warga Palestina di Yerusalem Timur dan Jalur Gaza dalam sepekan terakhir sebagai serangan biadab.

“OKI mengutuk serangan biadab yang diluncurkan oleh Israel terhadap rakyat Palestina dan tanah serta situs suci mereka,” bunyi pernyataan bersama OKI setelah pertemuan darurat pada Minggu (16/5).

Dalam pernyataan bersamanya, negara anggota OKI juga mengutuk “dengan sangat keras agresi brutal Israel” terhadap rakyat Palestina.

Seperti dilansir Arab News,OKI menyerukan penghentian segera serangan Israel terhadap warga sipil yang merupakan “pelanggaran hukum internasional dan resolusi PBB.”

OKI menganggap Israel “bertanggung jawab penuh atas kemerosotan situasi yang disebabkan oleh kejahatan sistematisnya terhadap rakyat Palestina di seluruh wilayah Palestina yang diduduki, khususnya, serangan militer barbar yang membabi-buta di Jalur Gaza.”

Dalam rapat OKI tersebut, Indonesia sebagai anggota organisasi itu pun menyampaikan tiga usulan dan langkah konkret untuk menghentikan agresi militer Israel ke Palestina.

Pertama, memastikan persatuan di antara negara anggota OKI dan di semua pemangku kepentingan di Palestina. Tanpa persatuan,OKI dinilai tidak mampu menjadi penggerak dalam menggalang dukungan internasional untuk Palestina, termasuk mencapai cita-cita kemerdekaannya.

Kedua, OKI harus mengupayakan gencatan senjata segera. Ketiga, Indonesia mengusulkan OKI tetap fokus membantu kemerdekaan bangsa Palestina.

Menteri Luar Negeri Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, juga menyebut Israel melakukan pelanggaran mencolok terhadap Palestina.

“Israel melakukan pelanggaran mencolok terhadap Palestina. Kami mengutuk pengambilalihan rumah-rumah warga Palestina di Yerusalem oleh Israel,” kata Faisal dalam pidatonya di pertemuan tersebut.

“Yerusalem Timur adalah tanah Palestina dan kami tidak terima itu terancam siapa pun. Komunitas internasional harus segera turun tangan untuk mengakhiri praktik Israel ini.”

Faisal juga mengutuk “pelanggaran atas kesucian Masjid Al-Aqsa” yang menjadi saksi bisu bentrokan antara aparat Israel dan pedemo Palestina. Ia juga menyinggung “penggusuran paksa” warga Palestina dari rumah mereka di Yerusalem Timur.

Pangeran Faisal juga menyebutkan bahwa “komunitas internasional memikul tanggung jawab menangani pelanggaran Israel.”

Konflik antara Israel-Palestina kembali membara setelah bentrokan antara aparat Israel dan pedemo Palestina terjadi di kompleks Masjid Al-Aqsa sejak akhir April lalu.

Situasi diperparah ketika kelompok Hamas, Palestina, dan Israel saling serang dengan gempuran dari udara dan lontaran roket selama sepekan terakhir.

(cnn)

Komentar