Penobatan Hidayullah Sjah Sebagai Sultan Ternate ke-49 Dinilai Tidak Sah, Dua Kubu Terlibat Konflik Kekerasan

Roni M Saleh, Letnan Alfiris Kesultanan Ternate, menyatakan, mediasi telah tercapai dan prosesi pengangkatan Hidayatullah Sjah sebagai Sultan Ternate melalui sistem yang berlaku, mulai dari Bobato 18 hingga Falaraha telah melakukan keputusan yang sah sesuai hukum yang berlaku di Kesultanan.

Kalau ada kelompok Falaraha yang tidak setuju dengan pengangkatan Hidayatullah Sjah sebagai Sultan Ternate, bisa dipastikan merupakan kelompok tidak sah.

Ia menyebut, ada kelompok yang dipimpin Munir Tomagola sebagai salah satu Falaraha, merupakan orang yang bertanggung jawab, karena membuat gaduh di internal Kesultanan Ternate.

“Tentunya, saya sebagai Kepala kesultanan Ternate telah menginstruksikan untuk menjaga Kedaton, sehingga tidak ada lagi membawa-bawa keluarga, karena Sultan Ternate Hidayatullah Sjah telah dikukuhkan, berarti tanggung jawab ada di perangkat Kesultanan Ternate untuk melindunginya sebagai simbol lembaga adat,” sebutnya.

Sementara itu, Nulzuluddin Mudaffar Sjah, anak mendiang Sultan Mudaffar Sjah, yang menentang pengukuhan Hidatullah Sjah, mengatakan, keinginan mereka untuk datang ke Kedaton Kesultanan Ternate untuk pertanyakan soal prosesi pengukuhan Sultan Hidatullah Sjah, karena tidak memiliki legitimasi.

Komentar