Perjanjian IK-CEPA Mulai Dijalankan, Kemendag: Korsel Jadi Tujuan Utama Ekspor Utama RI

JurnalPatroliNews – Jakarta, – Indonesia – Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA), secara resmi mulai diimplementasikan pada Minggu (1/1/2023) lalu.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI, menargetkan ada peningkatan ekspor ke Korea Selatan (Korsel) sebesar 7 persen pada tahun ini, usai perjanjian tersebut ditandatangani kedua Negara.

“Kita kan target tahun ini 3,5-4,7 persen peningkatan nonmigas secara umum. Jadi, pasti di antara itu peningkatan ekspor ke Korea. Tapi, diharapkan bisa lebih. Bisa 5-7 persen,” ujar Didi Sumedi, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, di Jakarta, Jumat (6/1/23).

Didi mengungkapkan, Korsel merupakan Negara tujuan ekspor utama Indonesia, di mana produknya seperti Besi Baja, Elektronik, dan produk Karet.

Ia membeberkan, yang bagus lagi, ada produk turunan dari HS26, tapi nanti sudah mempunyai nilai tambah. Sudah bukan bijih lagi,” ujar Didi.

“Memang cuaca Global masih meragukan. IMF dan lembaga dunia, memprediksikan Demand dunia turun,” imbuhnya.

“Tapi, dengan Historical ekspor kita selama 3 tahun terakhir, mulai dari 2021 dan 2022, kita harapkan ini bisa lebih baik walaupun Demand dunia secara global turun,” tambahnya.

Sementara itu, Zulkifli Hasan (Zulhas), Menteri Perdagangan, merasa bersyukur perjanjian ini bisa segera diimplementasi, sehingga bisa menjadi ‘jalan tol’ bagi perdagangan Indonesia-Korea Selatan.

“Dengan Implementasi IK-CEPA pada 1 Januari 2023, para pelaku usaha dapat memanfaatkan cakupan IK-CEPA yang Komprehensif. Misalnya, penghapusan tarif bea masuk perdagangan barang, peningkatan kesempatan perdagangan jasa, peningkatan peluang Investasi, serta peningkatan program kerja sama ekonomi dan pengembangan sumber daya manusia,” jelas Zulhas.

Komentar