Pfizer dan Moderna Lakukan Uji Vaksin terhadap Varian Baru Corona

JurnalPatroliNews, Washington DC – Raksasa farmasi Pfizer dan Moderna tengah menguji vaksin virus Corona (COVID-19) buatan mereka untuk melihat apakah vaksin itu juga manjur melawan varian baru Corona yang baru-baru ini ditemukan di Inggris dan beberapa negara lainnya.

“Berdasarkan data hingga saat ini, kami mengharapkan kekebalan yang diinduksi vaksin Moderna akan melindungi terhadap varian yang baru-baru ini digambarkan di Inggris,” demikian pernyataan pihak Moderna seperti dilansir CNN, Selasa (22/12/2020).

“Kami akan melakukan tes tambahan dalam beberapa pekan ke depan untuk mengonfirmasi ekspektasi ini,” imbuh pernyataan itu.

Dalam pernyataan terpisah, Pfizer menyatakan pihaknya sekarang tengah ‘menghasilkan data’ soal seberapa baik sampel darah dari orang-orang yang diimunisasi dengan vaksin Corona buatannya ‘mungkin dapat menetralkan strain baru dari Inggris’.

Virus Corona buatan Pfizer dan Moderna telah mendapat izin penggunaan darurat oleh Otoritas Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat (FDA). Vaksin Pfizer bahkan telah mulai disuntikkan terhadap warga sipil di Amerika Serikat (AS) maupun Inggris dan Kanada.

Virus Corona diketahui telah bermutasi sebelumnya dan kedua perusahaan itu menyatakan pihaknya mendapati vaksin buatan mereka mampu bekerja melawan variasi-variasi lainnya dari virus Corona.

Beberapa peneliti yang memeriksa genom varian Corona di Inggris menuturkan kepada CNN bahwa mereka memiliki kekhawatiran bahwa mutasi varian ini mungkin agak mengurangi keefektifan vaksin.

“Anda dapat membayangkan sejumlah dampak kecil terhadap kemanjuran vaksin, yang tidak akan baik, tapi saya pikir itu tidak akan merusak vaksin,” sebut Associate Professor untuk Divisi Vaksin dan Penyakit Menular pada Pusat Penelitian Kanker Hutchinson, Trevor Bedford.

Varian baru Corona yang ditemukan di Inggris ini dilaporkan bisa menyebar dengan cepat dan lebih mudah.

Pekan lalu, Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock, melaporkan kepada para anggota dewan di Majelis Rendah bahwa sedikitnya 60 pemerintah daerah telah mencatat infeksi yang disebabkan oleh varian baru itu.

Namun demikian, seperti dilansir BBC, Hancock menyatakan sejauh ini belum ada bukti kuat yang menunjukkan varian baru Corona ini bisa memicu penyakit lebih parah atau membuat vaksin tidak lagi manjur. Hancock menyatakan para ilmuwan di Inggris tengah melakukan studi terperinci.

(dtk)

Komentar