Sri Mulyani Buka Suara Soal Dampak Ekonomi Indonesia Usai Kematian Presiden Iran

JurnalPatroliNews – Jakarta – Sri Mulyani Menteri Keuangan buka suara dampak dari kematian Presiden Iran, Ebrahim Raisi, terhadap perekonomian Indonesia masih memerlukan kajian mendalam bersama DPR.

Kita lihat saja nanti bacaannya (dampak kematian Raisi ke ekonomi) secara lengkap ketika kita bahas dengan DPR,” kata Sri Mulyani di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (22/5).

Sri Mulyani menambahkan bahwa dalam pertemuan dengan DPR RI, akan dibahas berbagai faktor seperti asumsi makro, nilai tukar, inflasi, suku bunga, dan harga minyak. Saat ini, ia belum dapat memastikan sejauh mana dampak kematian pemimpin penting Iran tersebut terhadap perekonomian.

“Jadi nanti dengan DPR kita akan dapat masukan dan pandangan yang paling aktual dari situasi terkini, termasuk indikator-indikator tadi yang saya sampaikan,” ujarnya.

Di sisi lain, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya telah menyatakan harapannya agar kematian Raisi tidak memberikan dampak signifikan terhadap situasi global, terutama terkait lonjakan harga minyak dunia.

“Kita harapkan tidak berdampak kepada ekonomi global, utamanya yang berkaitan dengan harga minyak. Karena kalau sudah harga minyak naik terdampak dari peristiwa itu itu akan berdampak ke mana-mana,” kata Jokowi di Sumatra Barat, Selasa (21/5).

Iran, salah satu negara penghasil minyak terbesar, baru saja kehilangan pemimpinnya akibat kecelakaan helikopter di dekat perbatasan Azerbaijan pada Minggu (19/5). Insiden ini juga menewaskan Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian dan dua pejabat lainnya.

Kematian ini mengejutkan banyak pihak dan menimbulkan kekhawatiran tentang potensi kenaikan harga minyak di masa mendatang.

Komentar