Tahun Politik Santer Julukan Lurah!  Jokowi: Saya Bukan Lurah, Saya Presiden RI

JurnalPatroliNews – Jakarta,- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung soal panggilan Pak Lurah yang lekat pada dirinya pada pidato kenegaraan di Sidang DPR/MPR Rabu lalu. Jokowi pun sempat bingung soal julukan Pak Lurah sampai akhirnya tahu kalau itu panggilan ke dirinya.

Kita saat ini sudah memasuki tahun politik, suasana sudah hangat hangat kuku dan sedang tren ini di kalangan politisi dan parpol setiap ditanya capres dan cawapresnya jawabannya belum ada arahan Pak Lurah,” katanya.

“Saya sempat mikir siapa ini Pak Lurah, sedikit sedikit kok pak lurah. Belakangan saya tahu yang dimaksud pak lurah saya. Saya jawab saya saya bukan lurah saya presiden RI,” kata Jokowi,” imbuhnya.

Namun Jokowi menegaskan bahwa dirinya bukan Pak Lurah, tetapi Presiden Republik Indonesia.

“Saya bukan Pak Lurah, saya Presiden Republik Indonesia,” tegas Jokowi.

Soal julukan Lurah ternyata bukan hanya disematkan ke Jokowi, ada sosok lain. Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani menyebut julukan “Lurah” juga disematkan ke Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat menjabat presiden. Kamhar mengatakan julukan itu sebenarnya bermula saat SBY masuk Akademi Militer tahun 1973. Teman-teman seangkatan memanggil SBY dengan sebutan “Ki Lurah”:

“Itu nama sandi beliau di akademi militer angkatan 73. Dikenal sebagai Ki lurah karena beliau komandan batalyon yang kalau di organisasi kemahasiswaan, statusnya setara presiden BEM,” kata Kamhar.

Mengutip rekan media, Kamhar mengatakan julukan itu terbawa hingga SBY menjabat presiden. Teman-teman angkatan SBY tetap memanggil dengan julukan Ki Lurah, dan kemudian diketahui dan dipakai orang-orang sekitar SBY.

“Ketika Pak SBY sudah tidak menjabat Presiden lagi, julukan Pak Lurah jadi sesuatu yang wajar untuk presiden karena mereka enggak tahu asal penyebutan itu. Boleh disebut latah, presiden jadi disebut lurah,” ujarnya.

Komentar