Tidak Hanya Sebatas Fiskal, DPR: Mobil Listrik Harus Lebih Murah 

JurnalPatroliNews – Jakarta – Pemerintah tengah menyiapkan insentif untuk kendaraan listrik. Nantinya, mobil listrik diharapkan bisa lebih murah. 

Pimpinan Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno mengatakan, seharusnya mobil listrik bisa lebih murah. Dia menilai, insentif bagi kendaraan listrik penting agar kendaraan listrik lebih terjangkau bagi masyarakat. 

“Sudah seharusnya kendaraan listrik terjangkau oleh masyarakat dan tidak menjadi barang mahal dan eksklusif. Terjangkau baik dari sisi harga maupun layanan servis. Inilah pentingnya ekosistem dan kebijakan insentif dari pemerintah,” kata Eddy dalam keterangan tertulisnya. 

Saat ini memang harga mobil listrik terbilang mahal. Kebanyakan mobil listrik yang dijual di Indonesia harganya lebih dari Rp 600 juta. Baru ada Wuling Air ev yang dijual dengan harga Rp 200-300 jutaan. Padahal, kebanyakan orang Indonesia membeli mobil dengan rentang harga Rp 300 jutaan ke bawah. 

Untuk itu, insentif diperlukan agar masyarakat bisa menjangkau kendaraan listrik dengan harga yang lebih murah. Eddy bilang, jika insentifnya tidak berpengaruh signifikan terhadap harga kendaraan listrik, maka masyarakat pun tidak akan tertarik untuk membeli. 

“Kalau tidak ada pembelian maka tidak akan ada percepatan ekosistem kendaraan listrik dan tetap akan menjadi barang mahal serta eksklusif,” lanjutnya. 

Menurutnya, salah satu bentuk insentif yang belum banyak mendapat perhatian adalah layanan purnajual kendaraan listrik. Salah satunya soal harga baterai yang masih mahal. 

“Komponen paling penting dan mungkin paling mahal dalam kendaraan listrik adalah baterainya. Bagaimana membuat harga baterai ini turun dan biaya perawatannya terjangkau? Insentif apa yang perlu diberikan? Ini hal-hal yang harus dijawab dalam kebijakan insentif kendaraan listrik,” lanjutnya. 

Eddy mendorong pemerintah untuk memperluas cara pandang insentif yang tidak hanya sebatas fiskal, tetapi termasuk persiapan perawatan baterai yang murah dan tenaga kerja yang profesional untuk perawatan kendaraan listrik. 

“Diperlukan lingkungan rantai pasokan (supply chain) yang memadai untuk kebutuhan sparepart kendaraan listrik ditunjang tenaga kerja yang terampil dan skillfull dalam industri kendaraan listrik,” tutup Eddy. 

Komentar