TPNPB Nyatakan Tembak Pesawat di Intan Jaya, Bukan Membakarnya

Jurnalpatrolinews – Jayapura : Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB, Sebby Sambom mengatakan pihaknya tidak membakar pesawat, sebagaimana yang marak diberitakan media-media di Indonesia.

“Ya, laporan yang kami terima itu hanya penembakan. Itu yang saya SMS, jawab pertanyaan wartawan yang tanya tentang penembakan pesawat. Maka kami tidak sebutkan tentang pembakaran,”ungkapnya menjawab pertanyaan Jubi, Sabtu (9/1/2021).

Menurutnya, pemberitaan bahwa TPNPB membakar pesawat itu, merupakan upaya media Indonesia membangun opini buruk. Seolah pasukan pro kemerdekaan itu kriminal yang melakukan kejahatan.

“Kami ini pejuang kemerdekaan. Yang bangun isu pembakaran adalah media-media Indonesia sendiri,”ungkapnya.

Kata dia, media indonesia mestinya berpikir logis. Penembakan itu menyebabkan kebakaran pesawat. Karena, pasukan tidak membawa api untuk bakar pesawat komersil milik PT. MAF itu.

“Ya, TPNPB tembak kan kena bahan bakar, itu pasti terbakar,”tegasnya.

Menurut Sambom, pesawat itu ditembak ketika masih ada di landasan, dengan kondisi mesin pesawat menyala. Sebby Sambom menegaskan, penembakan terhadap pesawat ini bukan kebetulan. TPNPB sebelumnya telah memberikan peringatan.

Pada tahun lalu (2019 dan 2020) Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM sudah pernah umumkan bahwa apabila helikopter dan pesawat sipil komersial mengangkut anggota TNI dan Polri, Maka TPNPB akan menembaknya.

“Jadi itu bagian dari target pasukan TPNPB, karena sebelumnya manajemen markas pusat Komnas TPNPB telah mengumumkan,”ungkapnya.

Lanjut Sambom, janji serta target Pasukan TPNPB tidak akan dicabut hingga Papua merdeka penuh dari kolonialisme Indonesia. Penembakan terhadap pesawat yang tidak mengindahkan peringatan TPNPB akan terus dilakukan.

“Dengan demikian Manajemen Markas Pusat mulai umumkan (lagi) hari ini tanggal 7 January 2021, dan manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB bertanggungjawab atas laporan ini,”tegasnya.

Peristiwa penembakan yang menyebabkan kebakaran itu terjadi pada (6/01/2021) di wilayah Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua.

Namun pihak militer Indonesia membeberkan versi berbeda.

“Memang betul terjadi pembakaran terhadap pesawat seri PK MAK sesuai yang diberitakan base manager MAF Nabire, bahwa massa yang ditunggangi KKB melakukan tindakan brutal,” ujar Kapen Kogabwilhan III, Kolonel Czi IGN Suriastawa, seperti dilansir kompas.com, Kamis (7/1/2021) .

Menurut dia, pesawat PK MAK milik MAF dijadwalkan terbang menuju Intan Jaya pada pukul 06.00 WIT. Sempat terbang beberapa menit, namun karena kondisi cuaca buruk, pesawat tersebut harus kembali ke Nabire.

Kata dia, pembakaran itu terjadi akibat penumpukan pesawat. “Tapi, terjadi penumpukan penumpang yang akhirnya rebutan kursi, di situ KKB melakukan provokasi sampai akhirnya mereka membakar pesawat,” kata dia.

Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu. Sementara itu polisi membeberkan versi lain lagi.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Achmad Mustofa Kamal menjelaskan, aksi pembakaran terjadi saat pesawat landing di Bandara Pagamba dari Kota Nabire, Papua pada Rabu 6 Januari 2021.

Pesawat MAF PK-MAX yang dipiloti Warga Negara Amerika atas nama Alex Luferchek berangkat dari Bandara Nabire dengan membawa dua penumpang yakni masyarakat setempat dengan tujuan Pagamba (Bandara perintis milik MAF) Distrik Biandoga Kabupaten Intan Jaya.

Lalu, kata Kamal, pada Rabu 6 Januari 2021 sekitar pukul 09.30 WIT, pilot Pesawat MAF PK-MAX Alex Luferchek melaporkan Via Radio ke kantor MAF bahwa pesawat telah mendarat di Bandara Pagamba dengan baik.

Saat  pilot turun dari pesawat,  kemudian datang seseorang (diduga Kelompok Kriminal Bersenjata-sebutan aparat keamanan Indonesia untuk TPNPB )  membawa senjata dan mengeluarkan tembakan ke udara sambil menyuruh pilot untuk merunduk.

Pilot diamankan oleh para pendeta dan masyarakat ke Kampung Tekai perbatasan antara Kampung Bugalaga dan Kampung Pagamba, Distrik Mbiandoga, Kabupaten Intan Jaya.   (jubi)

 

Komentar