Transisi Energi, Pengurangan Bahan Bakar Fosil Tidak Bisa Cepat, Butuh Waktu

JurnalPatroliNews – Jakarta,- Hampir seluruh sektor industri saat ini mulai menerapkan operasional yang berkelanjutan dan menaruh perhatian khusus pada isu-isu seputar Environment, Social, dan Governance (ESG).

Industri pertambangan, khususnya pertambangan batu bara yang kerap dikritisi sebagai industri yang berkontribusi cukup besar pada tingginya emisi karbon, perlahan juga telah turut serta menerapkan operasional perusahaan yang berkelanjutan dengan menerapkan prinsip-prinsip ESG.

Komisaris Perusahaan Sosial WISESA, Jalal mengatakan bahwa dalam menerapkan komitmen transisi energi dengan prinsip ESG di industri batu bara, diperlukan sebuah justice transition atau transisi berkeadilan.

“Batu bara memang mau tidak mau harus dikurangi. Tetapi kita perlu menerapkan justice transition atau transisi yang adil karena keadilan antarnegara itu amat berbeda. Pengurangan bahan bakar fosil di negara maju dan negara berkembang seperti Indonesia tidak bisa disamakan kecepatannya. Negara berkembang seperti Indonesia seharusnya memiliki waktu transisi yang lebih lama,” ujar Jalal dalam keterangan tertulis, Jumat (3/6/2022).

Berbedanya periode transisi yang harus dilakukan negara berkembang seperti Indonesia dikatakan Jalal karena biaya dan investasi yang jelas berbeda kemampuannya dengan negara maju.

“Sudah sewajarnya negara-negara berkembang termasuk Indonesia yang pembangkit listriknya masih didominasi pembangkit berbasis energi fosil bisa memiliki waktu dan periode transisi yang berbeda dengan negara maju. Sehingga bisa terwujud sebuah periode transisi yang berkeadilan,” terangnya.

Adapun transisi tidak dapat disamakan karena menurut Jalal para pekerja batu bara perlu dicarikan pengganti sumber penghasilan. Selain itu Justice transition juga terkait dengan nasib masyarakat konsumen, berupa jaminan untuk tetap mendapatkan pasokan listrik.

Dalam waktu transisi pula, Jalal menuturkan para tenaga kerja yang selama ini bergantung pada operasi pertambangan bisa mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan kompetensi dan kapabilitasnya agar mereka tidak tertinggal dalam transisi industri pertambangan batu bara.

Komentar