Update!, Wagub Ariza Sebut : Angka Sembuh COVID di DKI Tertinggi

JurnalPatroliNews, Jakarta – Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) mengecek pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Setiabudi, Jakarta Selatan, hari ini. Dia menyebut angka kesembuhan pasien Corona di DKI yang tertinggi.

“Kunjungan hari ini juga kami ingin lihat proses pelaksanaan vaksinasi, alhamdulillah tadi kami lihat berproses dengan baik. Tidak hanya pelaksanaan vaksin yang baik, juga tak ada efek sampingan. Tadi kami tanya beberapa pasien, pelaksanaannya sesuai dengan protokol kesehatan,” kata Ariza kepada wartawan di Puskesmas Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (17/2/2021).

“Jadi alhamdulillah ini satu gambaran, kita keliling di beberapa tempat, Pak Gubernur juga keliling di banyak rumah. Biasanya saya juga ikut lakukan kunjungan, kasih dukungan motivasi dialog bagaimana cari solusi atas hambatan yang ada,” sambungnya.

Riza mengatakan pelayanan kesehatan untuk pasien COVID-19 di Jakarta berjalan baik. Riza mengklaim angka sembuh COVID-19 di DKI Jakarta tertinggi.

“Alhamdulillah sejauh ini kami Pemprov, pelayanan kesehatan kami baik terkait pengendalian COVID sekalipun memang Jakarta masih cukup tinggi angka penyebaran, tapi juga dilihat fakta dan data angka kesembuhan (Corona) tertinggi, mungkin di Indonesia sampai 90 persen,” ungkapnya.

Riza Patria sebelumnya menyampaikan pemberian vaksinasi dosis pertama untuk tenaga kesehatan (nakes) mencapai 89,2 persen. Bahkan 45 persen nakes telah menjalani penyuntikan vaksin tahap kedua.

“Cakupan di DKI Jakarta 14 Februari 2021 per pukul 18.00 untuk pemberian dosis pertama sudah hampir selesai atau 89,2% bahkan sebanyak 45% sudah mendapatkan vaksin dosis kedua,” kata Riza Patria melalui akun Instagram-nya, @bangariza, seperti dikutip rekan media, Selasa (16/2).

“Untuk Jakarta Barat, (Jakarta) Pusat, (Jakarta) Selatan sudah di atas 90%, untuk Kepulauan Seribu sudah 56%,” sambungnya.

Lebih lanjut Ariza menjelaskan, kemampuan vaksinasi COVID-19 yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta saat ini mencapai 19 ribu. Namun sebanyak 31 persen nakes tak bisa mengikuti vaksinasi karena beberapa faktor.

“Kemampuan Pemprov DKI Jakarta saat ini 19 ribu penyuntikan per hari. Perlu diketahui, 31% dari total nakes di Jakarta belum bisa divaksin karena mereka adalah penyintas, lansia memiliki komorbid, hamil, dan menyusui,” jelasnya.

Dalam kesempatan ini, politikus Gerindra itu mengimbau masyarakat agar mematuhi urutan penerimaan vaksinasi yang telah ditetapkan pemerintah pusat. Ia mewanti-wanti jangan sampai warganya melakukan perbuatan pidana demi mendapatkan vaksin terlebih dahulu.

(*/lk)

Komentar