Usai Pemberhentian Wakilnya, Presiden Yaman Serahkan Kekuasannya Pada Dewan Kepresidenan Yang Didukung Saudi

JurnalPatroliNews – Jakarta,- Abd Rabbu Mansour Hadi, Presiden Yaman, mengumumkan pemberhentian tetap wakilnya yang kontroversial. Usai melakukan itu, ia menyerahkan kekuasaannya kepada Dewan Kepresidenan yang didukung oleh Arab Saudi.

Hal itu dilakukan untuk melancarkan upaya Negosiasi perdamaian yang dipimpin oleh PBB dari konflik tujuh tahun, memaksa Yaman memasuki krisis kemanusiaan yang berat.

Ali Mohsen al-Ahmar, Wakil Presiden Yaman, yang diberhentikan itu, sangat dibenci oleh Houthi. Ia dibenci karena kampanye Militer dan peran utamanya dalam perang saudara utara-selatan 1994, demikian disampaikan Middle East Eye, Kamis (7/4/22).

“Saya mendelegasikan kekuatan penuh saya kepada Dewan Kepemimpinan Presiden sesuai dengan konstitusi dan Inisiatif Teluk dan mekanisme Eksekutifnya,” ujar Hadi di Televisi Pemerintah.

Usai pengumuman itu, Arab Saudi dan mitra koalisinya Uni Emirat Arab (UEA), masing-masing akan menyuntikkan 1 miliar dolar AS ke bank sentral Yaman, dan kerajaan akan memberikan tambahan  1 miliar dolar AS untuk produk dan pengembangan minyak bumi.

“Kami meminta Dewan untuk memulai Negosiasi dengan Houthi di bawah naungan PBB untuk solusi akhir dan Komprehensif,” isi pengumuman Arab Saudi itu.

Dewan kepemimpinan yang baru, terdiri dari seorang Ketua dan tujuh Wakil Ketua, akan dipimpin oleh Rashad Al-Alimi, yang mendapat dukungan Saudi dan memiliki hubungan dekat dengan partai Islah, Partai Politik besar di Yaman.

Sementara, Wakil ketuanya adalah Aidarous al-Zubaidi, Pemimpin Kelompok Separatis Selatan, Dewan Transisi Selatan, yang didukung oleh UEA

Komentar