Waspadai Fakta Kampanye Ganjar-Mahfud Unggul, Kombatan: TPN Dan Koalisi Harus “fix”-kan Tim Quick Count Pembanding KPU

JurnalPatroliNews – Jakarta,- Ormas nasionalis Komunitas Banteng Asli Nusantara (Kombatan) menyarankan masyarakat pendukung Ganjar dan Mahfud, agar tetap meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi kecurangan Pilpres 14 Februari 2024. Khususnya, prosesi pencobloskan di TPS hingga perhitungan suara hasil Pilpres.

Pilpres akan memasuki hari tenang tanpa kampanye. Jadi, meningkatkan kewaspadaan sangat wajib demi menjaga kemenangan Ganjar-Mahfud yang sudah di depan mata,” kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Kombatan Budi Mulyawan, dalam keterangannya, Jumat (9/02/2024).

Budi Mulyawan, yang akrab disapa Cepi, menilai kemenangan Ganjar-Mahfud di depan mata karena semua kampanyenya yang di-share masyarakat di medsos, terbukti dibanjiri massa. Sebaliknya, kata dia, lawan kontestasi yang gembar-gembor klaim menang satu putaran, faktanya situasi kampanye di sejumlah kota yang beredar di medsos terbukti sepi massa.

“Oleh karena itu, masyarakat juga harus semakin kritis terhadap potensi permainan angka prosentase hasil lembaga survei yang sumber pendanaan surveinya patut dipertanyakan. Sebab lebih tidak masuk akal, jelang hari tenang, ada yang masih nekad mengeluarkan angka elektoral mendekati 50 persen,” ungkap Cepi.

Padahal, lanjut Cepi, gelombang aksi protes mempertanyakan netralitas Jokowi dan kejujuran pencalonan Gibran yang anak presiden sebagai Cawapres nomer urut 02, terus bermuncul di kampus-kampus besar di Indonesia. Begitu pula aksi massa dan mahasiswa yang turun ke jalan mempersoalkan netralitas pemerintahan Jokowi.

“Pemaksaan angka hasil survei yang berlebihan terhadap Paslon nomer urut 02 itu berpotensi dijadikan ‘framing’ opini publik. Tujuannya, supaya publik tidak membantah jika hasil quick count atau hitung cepat maupun perhitungan manual KPU, nantinya angka yang keluar menyerupai hasil survei-survei menjelang Pilpres.

Cepi juga mengingatkan, meski masyarakat wajib tetap waspada, namun jangan sampai khawatir berlebihan. Ini demi menghindari potensi reaksi bertindak merugikan.

Karena itu, Cepi mendorong TPN (Tim Pemenangan Nasional) dan partai koalisi pengusung Ganjar-Mahfud untuk memastikan kesiapan tim antisipasi menghadapi kecurangan. Khususnya, terkait prosesi perhitungan suara hasil Pilpres agar menggunakan sistem yang benar-benar “fix”.

“Kabarnya, TPN dan partai koalisi memastikan menggunakan sistem IT yang cukup canggih. Kami berharap khususnya dalam mengumumkan hasil hitung cepat nanti, minimal validitasnya tidak kalah dengan prosesi quick count yang dilegitimasi KPU,” tegas Cepi.

Komentar