Pemeriksaan Krama Adat Tista Tak Boleh Diliput Media, Ada Apa Dengan Kejari Buleleng?

JurnalPatroliNews – Singaraja,– Sebagian krama Desa Adat Tista, Baktiseraga, memprotes tindakan Kejaksaan Negeri (Kejari) Buleleng yang sudah berulang-ulang meminta keterangan krama setempat. Bahkan para krama itu sudah dimintai keterangan oleh Kejari Buleleng hingga tujuh kali.

Aksi protes krama adat Tista itu disampaikan saat digelar pemeriksaan secara massal di Kantor Perbekel Desa Baktiseraga, Senin (5/2/2024) pagi. Informasinya sekitar 8 krama adat Tista yang dimintai keterangan oleh penyidik dari Pidsus Kejari Buleleng yang dipimpin langsung Kasi Pidsus Bambang. Berdalih tahap penyelidikan, Kasi Pidsus Bambang yang mengajak timnya sekitar 6 jaksa itu, tidak memperbolehkan wartawan meliput pemeriksaan berjemaah yang digelar di aula Kantor Perbekel Baktiseraga di Lantai II Gedung Kantor tersebut. Bukan hanya wartawan yang tidak boleh meliput pemeriksaan itu, tetapi LSM JARRAK Buleleng yang memantau pemeriksaan para krama adat Tista itu pun disuruh keluar dari aula itu.

“Kalau ada media disini kami minta jangan liput karena ini penyelidikan. Kami kesini biar masyarakat tidak perlu ke Kejari,” ucap Kasi Pidsus Bambang sambil menuntun wartawan keluar dari aula, tempat pemeriksaan 8 krama adat Tista.

Usai memberikan keterangan kepada tim penyidik Pidsus Kejari Buleleng, salah satu prajuru adat Tista, Putu Sedana, 56, menceritakan kepada wartawan tentang aksi protes ia bersama teman-temannya kepada Kejari Buleleng. “Saya tadi protes. Karena kami terus diperiksa berulang-ulang seperti ini kami sangat dirugikan. Bahkan kami sudah diperiksa sampai tujuh kali gitu. Kami sangat terganggu dengan sikap Kejari Buleleng ini,” cerita Putu Sedana.

Kata dia, tindakan Kejari Buleleng itu telah sangat mengganggu ketenangan para prajuru adat Tista. Karena panggilan untuk pemeriksaan hari Senin ini, malam sebelumnya ia tidak bisa tidur dan merasa terbebani oleh pemanggilan Kejari Buleleng itu. “Panggilan menjadi beban bagi kami. Saya tadi malam tidak bisa tidur, karena kepikiran dengan panggilan ini. Kami terus-terus diperiksa untuk kasus yang tidak jelas,” tandas Sedana.

Komentar