8 Turis Tewas, Turki Bantah Tudingan Irak : Atas Serangan di Resor Wisata Kudistan

JurnalPatroliNews – Jakarta- Pemerintah Turki membantah klaim media pemerintah Irak yang menyebutkan bahwa mereka telah melakukan serangan di sebuah resor pegunungan di provinsi Dohuk utara Irak yang menewaskan delapan turis dan melukai 23 orang lainnya.

Dalam pernyataannya pada Rabu (20/7), Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan Ankara sedih mendengar jatuhnya korban dalam serangan itu, dan menambahkan bahwa Turki sangat berhati-hati untuk menghindari korban sipil atau merusak situs budaya bersejarah dalam operasi kontra-terorisme terhadap milisi Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang dan yang lain.

“Turki siap mengambil setiap langkah agar kebenaran terungkap,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari AFP, Kamis (21/7).

“Operasi militer Turki sejalan dengan hukum internasional,” tambahnya.

“Kami menyerukan kepada pemerintah Irak untuk tidak membuat pernyataan yang dipengaruhi oleh retorika dan propaganda organisasi teroris keji, dan untuk terlibat dalam kerja sama untuk mengungkap pelaku tindakan kejam ini,” katanya, merujuk pada PKK.

Turki secara teratur melakukan serangan udara di Irak utara dan telah mengirim pasukan komando untuk mendukung serangannya sebagai bagian dari kampanye jangka panjang di Irak dan Suriah terhadap gerilyawan PKK Kurdi dan milisi YPG Kurdi Suriah. Ankara menganggap keduanya sebagai kelompok teroris.

PKK mengangkat senjata melawan negara Turki pada tahun 1984.

Lebih dari 40.000 orang telah tewas dalam konflik, yang di masa lalu terutama difokuskan di Turki tenggara di mana PKK berusaha untuk menciptakan tanah air etnis.

Utusan utama PBB untuk Irak mengutuk serangan Rabu dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan di Twitter dan menyerukan penyelidikan.

Sebelumnya media Irak melaporkan adanya pemboman artileri yang menghantam sebuah resor di Zakho, sebuah kota di perbatasan antara wilayah Kurdistan Irak dan Turki.

Anak-anak termasuk di antara para korban, termasuk seorang anak berusia 1 tahun, menteri kesehatan Kurdi mengatakan dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa semua korban meninggal sebelum mencapai rumah sakit.

Komentar