Akan Jadi Masalah Jika Terjadi Serangan China, Pakar : Angkatan Bersenjata Taiwan
Kekurangan Personel Terampil

JurnalPatroliNews – Jakarta- Taiwan perlu memperpanjang periode wajib militer untuk bisa mendapatkan personel yang tangguh dan mumpuni. Kekurangan personel terampil di angkatan bersenjata dapat menghadirkan tantangan bagi Taiwan jika terjadi serangan oleh China.

Shen Ming-shi, peneliti di Institut Penelitian Pertahanan dan Keamanan Nasional mengatakan hal itu, menyusul saran yang diluncurkan mantan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Mark Esper saat berkunjung ke Taiwan.

“Empat bulan masa wajib militer bagi semua warga negara laki-laki di atas 18 tahun, tidak cukup memadai untuk memastikan tentara cadangan memiliki keterampilan tempur yang diperlukan,” kata Shen, seraya menambahkan bahwa waktu dinas harus diperpanjang menjadi satu tahun, seperti yang pernah dilakukan Taiwan pada sekitaran tahun 2008- 2013.

Shen yang menyetujui saran Esper, menegaskan bahwa periode wajib militer saat ini bukan waktu yang cukup untuk melatih tentara dengan benar.

Hal berbeda diungkapkan Lin Ying-yu asisten profesor di Universitas Nasional Sun Yat-sen yang juga ahli pertahanan. Menurutnya, kualitas lebih penting daripada lamanya periode latihan.

“Tidak ada artinya memperpanjang dinas militer menjadi satu tahun, tetapi tidak memasukkan pelatihan militer yang ketat dan intensif dalam kurikulum pelatihan,” kata Lin, seperti dikutip dari Taiwan News, Rabu (20/7).

Esper dalam kunjungannya ke Taiwan pada Selasa (19/7) menyarankan agar Taiwan perlu memperpanjang dan memperkuat wajib militernya, dengan pria dan wanita muda Taiwan menerima pelatihan militer setidaknya selama satu tahun.

Taiwan menerapkan wajib militer bagi pria yang telah berusia 18 tahun. Wanita boleh saja ikut mendaftar.
Saat ini, Taiwan memiliki lebih dari 180.000 personel militer dengan 15 persen terdiri dari wanita.

Sebagian besar pria Taiwan berusia 18 tahun diwajibkan untuk mengikuti wajib militer, mempelajari keterampilan dasar pertahanan dengan tujuan dapat membantu militer profesional jika terjadi perang.

Wanita boleh saja ikut mendaftar. Saat ini, Taiwan memiliki lebih dari 180.000 personel militer dengan 15 persen terdiri dari wanita.

Awalnya, masa tugas wajib militer adalah dua hingga tiga tahun, sebagai bagian dari sistem wajib militer yang diadopsi oleh pemerintah Republik Tiongkok setelah dipindahkan ke Taiwan pada tahun 1949 setelah Perang Saudara Tiongkok.

Komentar