Agen Kehancuran: Siapa Saja yang Menciptakan Kekacauan di Dunia dan Mengapa?

Kedua uji coba ini dilakukan dengan rencana matang dan didanai oleh pemerintah AS. Para ilmuwan yang terlibat dengan program ini mulanya melakukan kalkulasi, lalu bertaruh apakah uji coba pertama akan berpotensi merusak atmosfer, yang risikonya adalah membunuh semua kehidupan di Bumi.

Saat ini, sebanyak 89% senjata nuklir dimiliki oleh dua negara: AS dan Rusia. Seluruh persenjataan nuklir global dimiliki oleh hanya sembilan negara.

Produksi dan perawatan senjata nuklir juga hanya bergantung pada 28 perusahaan besar, mayoritas berbasis di AS.

Pengawasan massal

Ada kekhawatiran lain selain kerusuhan global bila terkait pengawasan massal, yakni distopia adanya negara totalitarian yang memiliki teknologi pengawasan massal dengan AI.

Kekuatan ini didominasi oleh sedikit pemain terkenal saja: Alphabet (Google), Microsoft, Facebook, Amazon, Tencent, Baidu, Alibaba, dan Apple. Semuanya adalah sepuluh perusahaan terbesar di dunia dilihat dari kapitalisasi pasarnya.

Mereka dibarengi dengan perusahaan teknologi yang khusus menyediakan senjata siber dan alat pengawasan, seperti Palantir dan NSO Group.

NSO baru-baru ini diekspos oleh jurnalis investigatif telah menyediakan malware yang menginfeksi alat komunikasi aktivis, jurnalis, politisi, dan pemimpin serikat pekerja di seluruh dunia, termasuk oleh negara supresif — meski NSO menyangkalnya.

Big Tech dan perusahaan surveillance ini tak sendiri. Ada pula komunitas intelijen yang secara terus-menerus mengawasi apa yang terjadi di seluruh dunia, di antaranya National Security Agent (NSA) dan badan milik Inggris Government Communications Headquarters (GCHQ).

Terkonsentrasi, terkontrol, dan tersembunyi

Ada tiga pelajaran penting di sini. Pertama, produksi persenjataan yang bisa menciptakan kekacauan global selalu terkonsentrasi.

Misalnya, militer AS bertanggung jawab menjadi pionir dalam mengerjakan senjata nuklir dan termonuklir, LAWs, pengawasan, dan AI.

Kedua, para pengancam ini kerap memiliki peran aktif dalam menghindari kewajiban hukum dengan cara “mengontrol regulasi”. Dalam hal bahan bakar fosil, ada para pelobi.

Dan yang ketiga, membuat persenjataan yang bisa mengancam dunia selalu dilakukan secara sembunyi-sembunyi.

Dalam sejarahnya, ancaman global selalu terkait dengan informasi yang tersembunyi. Castle Bravo dan Manhattan Project adalah dua dari banyak proyek yang paling dirahasiakan oleh militer AS.

Program pengawasan massal milik NSA sengaja disembunyikan dari publik sampai ada yang membocorkannya, seperti Edward Snowden, yang kemudian diburu dan dipersekusi.

Industri minyak fosil telah berpuluh-puluh tahun mengubur pengetahuan mereka tentang bahaya perubahan iklim dan menutupi bukti-bukti ilmiah.

Risiko dan tanggung jawab

Semua ini bisa berubah di masa depan. Potensi ancaman bioterorisme mungkin masih akan meningkat karena semakin mudahnya peralatan bioengineering didapatkan.

Tapi di masa depan, jika terjadi serangan berbahaya dengan penggunaan teknologi mutakhir, hampir bisa dipastikan bahwa Agen Kehancuran lah yang mengembangkan, memproduksi, dan mencegah regulasi terkait.

Untuk semua potensi kekacauan ini, banyak bukti menyimpulkan bahwa manajemen risiko terbaik adalah dengan menyerahkan regulasi dan pengembangan teknologi menurut suara rakyat.

Sementara itu, polling opini publik di China, AS, Australia dan UE menunjukkan dukungan kuat dari mayoritas penduduk agar ada tindakan lebih tegas terkait perubahan iklim.

Dalam polling di 26 negara, 61% menentang penggunaan senjata otonom mematikan. Warga Eropa sangat mendukung pelarangan internasional untuk senjata nuklir.

Serupa, pada survei ke penduduk di enam negara termasuk AS dan Israel, mayoritas responden mendukung penghapusan semua senjata nuklir melalui perjanjian internasional yang dilaksanakan semua negara.

Yang terbaru, survei dari Global Challenges Foundation menemukan bahwa banyak negara terbuka dengan opsi menciptakan badan supra-nasional baru guna mengelola risiko global.

Mengapa seakan tidak ada tindakan apa-apa untuk mengatasi ancaman global ini? Permasalahannya bukan karena ancaman-ancaman ini diabaikan secara terbuka; namun karena semua ancaman ini secara aktif disembunyikan dan usaha-usaha untuk meregulasinya kerap kali ditunda, dikacaukan, atau dihancurkan.

Susah untuk mengatakan tindakan para Agen Kehancuran ini sebagai “kesalahan”, seperti yang ditulis oleh Lord Martin Rees.

Ya, tujuan mereka memang bukan untuk menghancurkan dunia, termasuk diri mereka sendiri. Ini bukan tentang bias atau motivasi, ini tentang risiko.

Fakta yang sederhana dan tidak bisa dihindari adalah hanya ada sedikit pihak di dunia ini yang bisa memproduksi peralatan untuk menimbulkan kekacauan global dan mendapatkan untung darinya.

Motivasi mereka mungkin bukan untuk membuat kekacauan global, namun tindakan mereka menunjukkan yang sebaliknya.

Seorang pengemudi yang mabuk mungkin tidak bermaksud menabrak siapapun, tapi mereka tetap harus bertanggung jawab bila kecelakaan terjadi karena pengaruh alkohol. Terutama jika mereka dalam perjalanan berbahaya untuk mendapatkan banyak uang.

Narasi tentang teror yang disebarkan oleh warga selama ini salah. Alih-alih, bencana dilahirkan secara diam-diam untuk mendapatkan keuntungan dan kekuasaan oleh para Agen Kehancuran.

Komentar