Bos Real Estat Sebut Perkiraan Dampak Ekonomi Jerman, Prediksi Waktu Krisis Berakhir

JurnalPatroliNews – Jerman – Henning Koch, Kepala bisnis real estat Commerz Real, mengungkapkan bahwa Jerman sedang menuju ke krisis properti yang akan berlangsung selama empat tahun. Dia memperkirakan situasi ini akan membawa lebih banyak kerugian dan menekan penjualan properti yang tidak diinginkan di negara tersebut.

Kami yakin saat ini kami berada di paruh waktu, setelah dua tahun krisis, dan dua tahun krisis sudah di depan mata,” ucap Koch pada konferensi properti MIPIM di Kota Cannes di Riviera Prancis pekan ini, seperti dikutip Reuters pada Kamis (14/3/2024).

Sebagai catatan, Jerman, sebagai perekonomian terbesar di Eropa, saat ini tengah menghadapi penurunan properti terburuk sejak krisis keuangan global pada 2007-2009. Hal ini terjadi setelah biaya pinjaman yang meningkat tajam dan proporsi pinjaman berisiko yang tinggi menyebabkan sektor properti mengalami penurunan yang signifikan di Eropa.

Koch berharap lebih banyak investor akan menarik uang dari sektor ini dan lebih banyak pemilik properti yang terpaksa menjual. “Kami masih melihat tantangan yang besar dan jalan yang panjang,” katanya.

Commerz Real, anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Commerzbank, adalah pemilik utama real estat di Jerman dan memiliki aset properti senilai sekitar 34 miliar euro atau sekitar Rp 579 triliun secara global.

Namun, meskipun demikian, Koch menyatakan bahwa gelombang kesulitan yang melanda industri real estat Jerman telah membuka peluang pembelian bagi perusahaan. Dia juga mengindikasikan bahwa perusahaan sedang mempertimbangkan untuk membeli beberapa proyek dari grup properti Signa yang berbasis di Austria yang saat ini mengalami kebangkrutan.

“Kami jelas melihat situasi tersebut. Anda ingin membeli dari kebangkrutan karena Anda memiliki tempat berlindung dan kerangka hukum yang aman,” ujarnya, menambahkan bahwa penetapan harga perlu mencerminkan realitas pasar.

Pengawas Bank Sentral Eropa kembali memperingatkan minggu ini bahwa real estat komersial (CRE) “sangat rentan” terhadap kenaikan suku bunga baru-baru ini.

Para analis mencatat bahwa eksposur bank-bank besar di Amerika Serikat (AS) dan Eropa masih bisa dikelola dan sebagian besar bank telah siap menghadapi penurunan lebih lanjut dalam portofolio pinjaman properti mereka.

Namun, investor telah memperhatikan beberapa pemberi pinjaman spesialis.

Saham dan obligasi Deutsche Pfandbriefbank (PBB) Jerman dilaporkan mengalami penurunan karena kekhawatiran tentang paparan properti, termasuk lonjakan tingkat kekosongan kantor di AS sejak dimulainya pandemi.

PBB melakukan penurunan besar-besaran atas portofolio pinjaman propertinya minggu lalu.

Komentar