Dari Riyadh ke AS! Jokowi Mengaku Diutus OKI Temui Biden untuk Setop Perang Israel Hamas

JurnalPatroliNews – Jakarta – Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam di Arab Saudi. Pertemuan itu untuk membahas situasi perang Israel Hamas di Jalur Gaza. 

Pertemuan puncak dijadwalkan berlangsung di Riyadh, Minggu, 12 November 2023. OKI akan membahas perang Israel Hamas di Gaza, serta dampak kemanusiaan yang ditimbulkan.

Insya Allah, besok malam saya akan meluncur ke Saudi Arabia untuk mengikuti KTT OKI khusus membahas Gaza,” kata Jokowi di sela-sela kunjungan kerjanya di Purwakarta, Jawa Barat, Kamis, 9 November 2023. 

Jokowi belum mau mengungkap apa yang akan disampaikannya di hadapan para pemimpin negara anggota OKI. “Yang dibicarakan apa nanti masih pada hari Sabtu dan Minggu,” ujar dia.

Dari Riyadh, Jokowi akan terbang ke Amerika Serikat untuk bertemu Presiden Joe Biden di Gedung Putih, Senin, 13 November 2023. AS merupakan sekutu dan pendukung Israel sehingga posisi Washington dianggap sangat berpengaruh pada konflik di Gaza. 

“Insya Allah, besok malam saya akan meluncur ke Saudi Arabia untuk mengikuti KTT OKI khusus membahas Gaza,” kata Jokowi di sela-sela kunjungan kerjanya di Purwakarta, Jawa Barat, Kamis, 9 November 2023. 

Jokowi belum mau mengungkap apa yang akan disampaikannya di hadapan para pemimpin negara anggota OKI. “Yang dibicarakan apa nanti masih pada hari Sabtu dan Minggu,” ujar dia.

Dari Riyadh, Jokowi akan terbang ke Amerika Serikat untuk bertemu Presiden Joe Biden di Gedung Putih, Senin, 13 November 2023. AS merupakan sekutu dan pendukung Israel sehingga posisi Washington dianggap sangat berpengaruh pada konflik di Gaza. 

Dalam beberapa kesempatan, Jokowi menyampaikan kecaman atas kekerasan dan serangan yang mengakibatkan jatuhnya korban sipil di Gaza.

Indonesia juga terus menyerukan gencatan senjata kemanusiaan untuk memungkinkan masuknya bantuan bagi para korban di daerah kantong Palestina yang terkepung itu.

Seruan Indonesia ini sangat terkait dengan keselamatan enam WNI hingga kini masih berada di Gaza. Tiga WNI di antaranya merupakan keluarga Muhammad Husein yang masih menunggu dievakuasi, sementara tiga orang lainnya adalah sukarelawan WNI yang bertugas di Rumah Sakit Indonesia di Gaza.

Ketiga sukarelawan itu memutuskan untuk tetap menjalankan tugas kemanusiaan mereka di Gaza dan menolak dievakuasi.

Komentar