Ditengahi Rusia, Armenia dan Azerbaijan Sepakat Gencatan Senjata

JurnalPatroliNews – Jakarta – Armenia dan Azerbaijan telah menyetujui gencatan senjata di perbatasan setelah kembali bentrok baru-baru ini.

Kementerian Pertahanan Armenia pada Selasa (16/11) mengumumkan gencatan senjata tersebut usai Rusia mendesak mereka untuk mundur dari konfrontasi, seperti dikutip Reuters.

“Sesuai dengan kesepakatan yang dimediasi oleh pihak Rusia, tembakan berhenti di bagian timur perbatasan Armenia-Azerbaijan, dan situasinya relatif stabil,” kata kementerian pertahanan Armenia.

Kementerian pertahanan Armenia mengatakan pasukannya mendapat serangan dari Azerbaijan dan 12 tentaranya ditangkap, sementara dua posisi tempur di dekat perbatasan dengan Azerbaijan hilang.

Kepala komite hubungan luar negeri parlemen Armenia, Eduard Aghajanian, mengatakan 15 tentara Armenia telah tewas.

Sebelum pengumuman gencatan senjata, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan membahas situasi di perbatasan melalui telepon.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu juga berbicara melalui telepon dengan menteri pertahanan Armenia dan Azerbaijan melalui telepon.

Armenia telah meminta Moskow untuk membantu pertahanannya setelah bentrokan tahun lalu antara pasukan etnis Armenia dan tentara Azerbaijan di daerah kantong Nagorno-Karabakh yang menewaskan sedikitnya 6.500 orang.

Konflik itu berakhir setelah Rusia, yang memiliki pangkalan militer di Armenia, menengahi kesepakatan damai dan mengerahkan hampir 2.000 penjaga perdamaian ke wilayah tersebut.

Turki memihak Azerbaijan, yang mendapatkan kembali sebagian besar tanah yang hilang dalam konflik sebelumnya. 

Komentar