Puluhan Tahun Berselisih Batas, Dua Negara Asia Ini Diambang Perang, Serangan Memanas!

JurnalPatroliNews – Jakarta – Baku tembak terjadi di daerah perbatasan antara Armenia dan Azerbaijan, Kamis (11/5/2023). Hal ini membuat tensi hubungan kedua negara semakin memanas.

Dari aksi baku tembak itu juga memakan korban jiwa satu tentara dari Azerbaijan. Dimana menurut Azerbaijan pasukan Armedia dituding telah melakukan provokasi dengan sengaja.

Dilansir Reuters, bentrokan itu terjadi di tengah intensifikasi pembicaraan diplomatik antara dua rival di Kaukasus Selatan itu yang bertujuan membawa mereka kembali dari ambang konflik habis-habisan atas wilayah Nagorno-Karabakh yang disengketakan.

Daerah kantong tersebut diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan, tetapi dihuni terutama oleh etnis Armenia dan telah menjadi pusat perselisihan selama puluhan tahun.

Baku bulan lalu memasang pos pemeriksaan di awal Koridor Lachin – satu-satunya rute jalan yang menghubungkan Armenia ke Karabakh – dalam tindakan yang menurut Yerevan merupakan “pelanggaran berat” terhadap perjanjian gencatan senjata 2020 yang ditengahi Rusia.

Dalam bentrokan Kamis, yang terbaru dari serangkaian gejolak perbatasan, kedua belah pihak mengatakan mereka bertindak untuk membela diri dan menyalahkan pihak lain karena menembak lebih dulu.

Azerbaijan mengatakan pasukan Armenia telah melakukan “provokasi yang disengaja” dan telah membunuh seorang tentara Azerbaijan.

Kementerian pertahanan Armenia mengatakan empat tentaranya terluka setelah Azerbaijan menembaki posisinya di dekat desa Sotk di perbatasan bersama mereka.

Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan mengatakan insiden itu merupakan upaya Azerbaijan untuk mengganggu pembicaraan damai yang sedang berlangsung antara kedua pihak.

Para menteri luar negeri kedua negara bertemu di Washington selama empat hari pembicaraan pada awal Mei yang tidak menghasilkan terobosan.

Pashinyan akan bertemu dengan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev di Brussel pada 14 Mei untuk pembicaraan yang ditengahi Uni Eropa yang bertujuan meredakan ketegangan.

Bentrokan terbaru juga dilihat sebagai ujian kemampuan Rusia untuk mempengaruhi peristiwa di Kaukasus Selatan.

Rusia adalah sekutu formal Armenia melalui perjanjian pertahanan diri bersama, tetapi juga mengupayakan hubungan baik dengan Baku.

Moskow mengatakan perjanjian perdamaian 2020 yang ditengahi untuk mengakhiri perang enam minggu yang menewaskan ribuan orang adalah satu-satunya dasar untuk solusi jangka panjang.

Komentar