Dunia Siap-siap Pusing! Putin Pangkas Produksi Minyak Gila-gilaan

JurnalPatroliNews – Jakarta –Dunia tampaknya harus bersiap atas kenaikan harga minyak mentah dunia. Hal tersebut karena negara Rusia berencana untuk memangkas produksi minyak mentah hingga 500 ribu barel per hari (bph).

Pemangkasan itu setara dengan 5% produksi minyak normal dari Rusia. Wakil Perdana Menteri Rusia, Alexander Novak menyebutkan pemangkasan akan dimulai pada bulan Maret 2023 mendatang.
Pemangkasan produksi minyak mentah oleh rusia dilakukan setelah sebelumnya juga telah diberlakukan pembatasan harga minyak dan produk minyak dari Rusia.

“Sampai hari ini, kami sepenuhnya menjual seluruh volume minyak yang diproduksi, namun seperti yang dinyatakan sebelumnya, kami tidak akan menjual minyak kepada mereka yang secara langsung atau tidak langsung mematuhi prinsip ‘batas harga’,” kata Novak dalam sebuah pernyataan, melansir Reuters, dikutip Sabtu (11/2/2023).

Seperti diketahui, Rusia berperan besar dalam perdagangan minyak mentah dunia, yang mana Rusia menduduki peringkat ke dua sebagai pengekspor minyak mentah terbanyak setelah Arab Saudi.
Novak melanjutkan, Rusia dalam rencananya yang ingin mengurangi produksi minyak tersebut diklaim sebagai kontribusi terhadap pemulihan hubungan pasar. Novak kemudian mengatakan bahwa Rusia tidak mengadakan konsultasi formal karena pemotongan itu bersifat sukarela.

“Dalam hal ini, Rusia akan secara sukarela mengurangi produksi sebesar 500.000 barel per hari pada bulan Maret. Ini akan berkontribusi pada pemulihan hubungan pasar,” ujarnya.

Untuk diketahui, penurunan besar terakhir dalam produksi minyak Rusia terjadi pada bulan April ketika jatuh hampir 9% setelah pengenalan sanksi Barat atas Ukraina. Sejak itu, Rusia berhasil membangun rantai logistik untuk penjualan minyaknya, kebanyakan di Asia.

Keputusan Rusia untuk memangkas produksi minyak diumumkan hanya sembilan hari setelah panel OPEC+, di mana Rusia adalah salah satu anggotanya, mendukung kebijakan produksi kelompok produsen minyak saat ini, meninggalkan pengurangan produksi yang disepakati tahun lalu.

Komentar