Google Angkat Bicara, Soal Peta Israel dan Palestina Terkini, Ini Faktanya

JurnalPatroliNews – Jakarta,– Peta Israel dan Palestina pada tahun lalu memang menjadi tanda tanya dan perdebatan di dunia. Pasalnya, nama Palestina yang tidak ada dalam peta.

Melansir CNBC, perdebatan skala global ini awalnya diletupkan oleh sebuah akun Facebook bernama Palestine International Broadcast. Akun tersebut menyatakan bahwa Palestina dihapus dari Google Maps dan Apple Maps hingga pada akhirnya mendorong Google angkat bicara.

Perwakilan dari Google menyatakan bahwa pihaknya tidak pernah menggunakan nama Palestina dalam Google Maps. Lalu, sebetulnya bagaimana penampakan peta Israel dan Palestina tersebut dari dulu hingga kini?

Fakta Peta Israel dan Palestina:

Wilayah Israel berbatasan dengan laut Mediterania, Mesir, Yordania, Suriah, dan Libanon. Melansir dari Aljazeera, pada Februari 1948 unit militer Israel bernama Palmach mengusir penduduk Palestina.

Kemudian, organisasi pra militer Israel kembali mengusir penduduk Palestina di Jaffa hingga kurang dari 4.000 orang yang tersisa. Mereka terpinggir hingga ke Ajami. Kini Jaffa dimasukkan dalam pemerintahan Tel Aviv.

Wilayah Acre juga direbut pada tahun 1948 dan pada tahun yang sama, lebih dari 80% Yerusalem diinvasi. Sisa dari 80% wilayah tersebut kini dikenal sebagai Yerusalem Timur, yang kemudian juga direbut pada 1967.

Pada tahun 2002, Israel membangun konstruksi berupa tembok beton dan kawat berduri yang areanya sebagian besar meliputi bagian Tepi Barat. Di sisi lain, di wilayah Israel ada Tel Aviv yang merupakan kota terpadat kedua setelah Yerusalem.

Di Israel juga terdapat Highway 6 yang menjulur dari wilayah utara ke selatan Israel. Highway 6 ini adalah jalur bagi orang Israel yang berlalu-lalang antara wilayah Tepi Barat yang diduduki tersebut dan Israel.

Begitulah gambaran penampakan peta Israel dan Palestina sejak dulu hingga kini. Jika melihat di Google Maps, hingga tulisan ini ditulis pun nama Palestina tidak ada di dalam peta.

Menurut Christine Leuenberger, seorang akademika dari Cornell University yang merupakan ahli sejarah dan sosiologi Israel-Palestina, menurutnya nama Palestina memang tidak akan pernah ada.

Leuenberger mengatakan bahwa nama Palestina biasanya dikaitkan dengan sejarah Palestina sebelum dibentuknya negara Israel dan tidak digunakan di media mainstream Barat, begitu seperti dilansir dari rekan media.

Kini sudah jelas bukan, mengapa dan bagaimana peta Israel dan Palestina?

(*/lk)

Komentar