“Guardians of the Blood Brigade” Jaringan Milisi Bayangan Mendukung Iran

Jurnalpatrolinews – Beirut : Selama beberapa dekade, Iran telah membangun dan mengoperasikan jaringan kelompok bersenjata yang setia di sekitar Timur Tengah yang berusaha untuk memperluas jejak militer Teheran dan mendapatkan pengaruh politik di wilayah tersebut.

Kelompok-kelompok ini sering beroperasi di bawah arahan Korps Pengawal Revolusi Islam Iran. Didirikan setelah Revolusi Islam 1979, Pengawal Revolusi berusaha untuk mempertahankan negara Iran dan memajukan model Islam Syiah yang menopang revolusi.

Jaringan milisi ini telah lama diawasi oleh Mayor Jenderal Qassem Soleimani, komandan sayap asing Pengawal Iran, Pasukan Quds, yang  tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS  pada Januari 2020.

Dalam beberapa tahun terakhir, Washington menuduh beberapa Iran milisi yang didukung untuk membunuh anggota layanan Amerika dan telah menunjuk beberapa sebagai organisasi teroris.

Setelah kematian Jenderal Soleimani, kelompok baru muncul di Irak, mengklaim bertanggung jawab atas serangan yang menargetkan kepentingan Amerika. Tidak banyak yang diketahui tentang kelompok-kelompok ini, tetapi banyak yang diyakini sebagai pecahan dari faksi-faksi yang lebih besar dan mapan menggunakan nama baru dalam upaya untuk melindungi identitas mereka.

Pada hari Senin, kelompok milisi Syiah yang tidak banyak dikenal bernama Guardians of the Blood Brigade (Penjaga Brigade Darah) mengaku bertanggung jawab atas  serangan roket terhadap koalisi pimpinan AS  di Erbil, Kurdistan Irak, yang menewaskan seorang kontraktor dan melukai beberapa lainnya, termasuk seorang anggota dinas AS. Perkembangan tersebut merupakan ujian awal bagi Presiden Biden.  ( ***/. dd – syriahr)

Komentar