Hari Kedua Rusuh, Australia Kirim Pasukan Perdamaian ke Kepulauan Solomon

JurnalPatroliNews Australia dilaporkan akan mengirim pasukan penjaga perdamaian ke Kepulauan Solomon di tengah kerusuhan yang mengguncang negara kepulauan di Pasifik tersebut.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison pada Kamis (25/11) mengatakan personel polisi dan tentara akan memberikan stabilitas dan keamanan bagi Kepulauan Solomon.

Kerusuhan di ibukota Honiara terjadi sejak Rabu (24/11), ketika pengunjuk rasa menyerbu parlemen dalam upaya menggulingkan Perdana Menteri Manasseh Sogavare.

Sebagian besar pengunjuk rasa dilaporkan berasal dari pulau tetangga Malaita, yang telah lama mengeluhkan pengabaian dari pemerintah pusat.

Pemerintah kemudian memberlakukan jam malam selama 36 jam untuk menghentikan kericuhan.

Dari laporan BBC, kerusuhan berlanjut pada hari kedua dengan kerumunan menentang lockdown. Kerumunan berkumpul di Chinatown Honiara, dan kemudian membakar gedung-gedung pemerintahan.

Menurut Morrison, PM Sogavare telah meminta bantuan kepada Canberra.

Kerusuhan di Kepulauan Solomon disebut telah dipicu oleh beralihnya kebijakan luar negeri Honiara dari mengakui Taiwan, menjadi mengakui China.

Dalam sebuah pernyataan, Kedutaan Besar China menyatakan keprihatinan atas kerusuhan yang terjadi. 

Komentar