Jurnalpatrolinews -Kuwait : Sebuah surat kabar Kuwait mengungkapkan bahwa Pengawal Revolusi Iran telah mentransfer rudal dan drone “Arash” ke kamp-kamp di Irak selatan, menyoroti kemungkinan meluncurkan serangan rudal pada beberapa target “yang mungkin termasuk beberapa negara di kawasan itu” dalam beberapa minggu mendatang.
Surat kabar Kuwait “Al-Qabas” mengutip sebuah sumber dari dalam Iran, “Pengawal Revolusi Iran mengangkut rudal Arash jarak pendek yang akurat dan drone buatan Iran ke Irak.”
Proses pemindahan berlangsung dalam dua tahap, melalui lintas perbatasan Shalamjah di bawah pengawasan pejabat Iran. Al-Qabas mengindikasikan bahwa pasukan Quds Iran tidak menempatkan rudal dan drone akurat ini pada pembuangan “faksi perlawanan Irak”, melainkan menempatkan mereka di kamp-kamp faksi bersenjata Irak yang dekat dengan Iran dengan tim khusus Iran dari Pasukan Quds yang bertanggung jawab .
Sumber tersebut mengkonfirmasi kepada Al-Qabas bahwa Pengawal Revolusi Iran mungkin meluncurkan serangan rudal dan pesawat tak berawak terhadap sasaran di Irak dan negara-negara di kawasan itu, mencatat bahwa serangan ini akan dilakukan setelah kepergian Trump.
Sumber menunjukkan bahwa komandan Pasukan Quds Iran, Ismail Qa’ani, berdiskusi dengan para pemimpin faksi Irak yang didukung Iran dalam kunjungan terakhirnya ke Irak, menanggapi pembunuhan ilmuwan nuklir, Mohsen Fakhri Zadeh, dengan menyerang Israel dari wilayah Irak.
Para ahli mengatakan kepada al-Qabas bahwa badan pembuat keputusan di Iran sedang mempertimbangkan untuk menanggapi pembunuhan Fakhi Zadeh dari wilayah Irak setelah pemerintahan Biden mengambil alih kemudi di AS untuk menghindari eskalasi militer, terutama jika faksi Irak menengahi tanggapan tersebut.
Komentar