Krisis Kemanusiaan Di Laut Merah: Sekjen PBB Angkat Suara!

JurnalPatroliNews – AS – Antonio Guterres, Sekretaris Jenderal PBB, menyoroti ketegangan yang mencekam di Laut Merah sebagai sorotan gelap yang menghambat perdagangan dunia. Konflik ini telah menyebabkan penurunan perdagangan melalui Terusan Suez sebesar 42%.

Perdagangan melalui Terusan Suez turun 42 persen, sejak dimulainya serangan Houthi terhadap pelayaran di Laut Merah lebih dari tiga bulan lalu,” katanya dalam pidato Sidang Umum PBB, Rabu, (8/2/24).

Antonio menegaskan perlunya upaya bersama untuk meredakan ketegangan dan memulai proses rekonsiliasi, terutama di wilayah konflik seperti Yaman dan Laut Merah. Konflik ini telah mengancam stabilitas regional dan mengganggu jalur perdagangan vital.

Dampak gangguan tersebut diperkirakan akan memperdalam kesenjangan ekonomi dan menghadirkan tantangan lebih besar bagi negara-negara berkembang. Hal ini akan berdampak negatif terutama pada kelompok rentan di masyarakat dan dapat menghambat kemajuan pembangunan di negara-negara tersebut.

“Negara-negara termiskin di dunia akan berhutang lebih banyak tahun ini dibandingkan belanja publik mereka untuk bidang kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur. Sementara itu, pemerintah terpaksa mengurangi investasi dan layanan penting,” ujarnya.

Menyikapi potensi krisis yang semakin dalam, Dewan PBB telah merencanakan untuk membahas isu ini dalam Konferensi Internasional Keempat tentang Negara Berkembang dan Kepulauan Kecil pada bulan Mei, serta Konferensi Ketiga mengenai Negara Berkembang daratan pada bulan Juni mendatang.

Komentar