Meski Ditekan Internasional, Israel Tetap Lancarkan Serangan ke Rafah Di Bulan Ramadhan

JurnalPatroliNews – Jakarta, – Saat ini, Umat Muslim Dunia tengah menjalankan aktifitas berpuasa dibulan suci Ramadhan, tak terkecuali penduduk di Gaza, walaupun ditengah agresi Israel yang melanggar hukum Humaniter.

Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri (PM) Israel, menegaskan, Militernya akan terus melancarkan serangan darat di Rafah, Gaza, sekalipun dibulan Suci Ramadhan.

Netanyahu mengingatkan, Negara Yahudi itu tidak akan menghentikan serangan, meskipun tekanan dari dunia Internasional datang bertubi-tubi.

“Tekanan Internasional sebesar apa pun, tidak akan menghentikan kami mewujudkan seluruh tujuan perang. Untuk melakukan hal ini, kami juga akan beroperasi di Rafah,” tegas Netanyahu dalam rapat kabinet, berdasarkan video yang dirilis oleh kantornya, dilansir AFP, Minggu (17/3/24).

Sementara, dikutip Al Arabiya, Netanyahu menyebut, tidak akan pernah melupakan serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu. Bahkan ia meyakini kembali, bahwa Israel akan melanjutkan serangannya di Gaza, termasuk di kota Rafah, dan mengevakuasi warga sipil dari zona pertempuran.

“Kepada teman-teman kita di komunitas internasional saya berkata: apakah ingatan Anda begitu pendek? Begitu cepatnya Anda melupakan tanggal 7 Oktober, pembantaian terburuk yang dilakukan terhadap orang Yahudi sejak Holocaust?” ucap Netanyahu pada awal pertemuan kabinetnya.

“Sebegitu cepatnya Anda siap menolak hak Israel untuk mempertahankan diri melawan monster Hamas?” lanjutnya.

Sebelumnya, Hamas telah memberikan proposal gencatan senjata permanen di Gaza kepada Israel, yang nantinya akan terbagi dalam tiga tahap.

Dilapirkan Al Jazeera, Minggu (17/3/24), Hamas telah mengajukan rencana gencatan senjata baru untuk mengakhiri perang di Gaza, yang mencakup pembebasan tawanan Israel dengan imbalan tahanan Palestina.

Menurut sumber yang dilaporkan Al Jazeera, masing-masing tahap akan berlangsung selama 42 hari. Pada tahap pertama, Hamas mengatakan pasukan Israel harus mundur dari jalan al-Rashid dan Salah al-Din, untuk memungkinkan kembalinya warga Palestina yang kehilangan tempat tinggal dan masuknya bantuan.

Tahap kedua, gencatan senjata permanen harus diumumkan, sebelum pertukaran tentara yang ditangkap dapat dimulai.

Sementara, tahap ketiga, akan mencakup proses rekonstruksi di Gaza dan mencabut pengepungan Israel di wilayah kantong tersebut.

Komentar