Ngeri! Hadapi Empat Dakwaan, Trump Mengaku Tak Bersalah Dalam Kasus Pemilu 2020

JurnalPatroliNews – Amerika Serikat – Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump mengaku tidak bersalah atas dakwaan bahwa dia mengatur rencana untuk mencoba membatalkan kekalahannya dalam pemilihan umum (pemilu) 2020.

Upaya Trump itu oleh jaksa AS disebut sebagai upaya yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh presiden saat itu untuk merusak pilar demokrasi Amerika Serikat.

Penasihat Khusus Jack Smith, yang telah mengawasi penyelidikan federal, melihat dari barisan depan ruang sidang saat Trump mengajukan pembelaannya di hadapan Hakim AS, Moxila Upadhyaya.

“Tidak bersalah,” kata Trump, menekankan kata pertama, seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (4/8/2023).

Sidang tersebut, yang berlangsung sekitar setengah jam, digelar di gedung pengadilan di Washington, sekitar 1 km dari Capitol AS, gedung yang diserbu para pendukung Trump pada 6 Januari 2021, untuk mencoba menghentikan Kongres meresmikan kekalahannya.

Ini adalah ketiga kalinya Trump mengaku tidak bersalah sejak April, di tengah rentetan dakwaan yang dijeratkan padanya.

Dalam dakwaan setebal 45 halaman pada hari Selasa lalu, Smith menuduh Trump dan sekutunya mempromosikan klaim palsu bahwa pemilu telah dicurangi, menekan para pejabat negara bagian dan federal untuk mengubah hasil dan menyusun daftar pemilih palsu untuk mencoba merebut suara elektoral dari Biden.

Trump, 77, menghadapi empat dakwaan, termasuk konspirasi untuk menipu AS, mencabut hak pilih warga negara, dan menghalangi proses resmi. Dakwaan paling serius membawa hukuman penjara maksimal 20 tahun.

Trump menggambarkan dakwaan-dakwaan tersebut, serta kasus kriminal lainnya terhadapnya, sebagai “perburuan penyihir” yang dimaksudkan untuk menggagalkan kampanyenya di Gedung Putih.

“Ini adalah hari yang sangat menyedihkan bagi Amerika,” kata Trump kepada wartawan setelah sidang, sebelum naik ke pesawat pribadinya untuk menuju New Jersey. “Ini adalah persekusi terhadap lawan politik,” imbuhnya.

Tanggal pengadilan berikutnya dalam kasus ini adalah 28 Agustus di hadapan Hakim Distrik AS Tanya Chutkan, meskipun Trump dinyatakan oleh hakim tidak perlu hadir.

Trump sebelumnya mengaku tidak bersalah atas dakwaan federal bahwa dia menyimpan dokumen rahasia setelah meninggalkan jabatannya, dan dakwaan negara bagian New York bahwa dia memalsukan dokumen sehubungan dengan pembayaran uang suap kepada seorang bintang porno.

Dia kemungkinan juga akan segera menghadapi lebih banyak dakwaan di Georgia, di mana jaksa negara bagian sedang menyelidiki upayanya untuk membatalkan pemilihan di sana. Jaksa wilayah Atlanta, Fani Willis mengatakan dia akan mengajukan dakwaan pada pertengahan Agustus mendatang.

Komentar