‘Penyusutan’ pra-historis
Ada juga bukti yang kuat bahwa temperatur telah memengaruhi ukuran hewan selama jutaan tahun.
Sekitar 56 juta tahun yang lalu, suhu Bumi naik hingga delapan derajat Celcius dalam waktu 10.000 tahun, menurut data paleoklimatologis.
Fosil dari hewan seperti Sifrhippus, kuda purba yang pernah hidup di area yang sekarang menjadi wilayah barat tengah AS, menunjukkan bahwa spesies ini sempat mengalami pengurangan ukuran tubuh sebanyak 30%, dan kemudian pulih kembali, tumbuh sebesar 76%.
Para ilmuwan mengamati fenomena yang sama pada hewan lain seperti kerang.
Hasil serupa ditemukan dalam studi hewan darat yang hidup di Inggris selama 750.000 tahun terakhir yang dilakukan oleh Museum Sejarah Nasional Inggris. Dalam satu analisis, para ilmuwan mendeteksi fluktuasi ukuran tulang rusa merah.
“Penyusutan” ini bisa dipulihkan lagi dalam beberapa kasus.
Para peneliti dari University of New Mexico, di Amerika Serikat mempelajari fosil pelet tinja dari spesies hewan pengerat, tikus hutan ekor berbulu, dan menemukan “efek yoyo”.
Ukuran tubuh tikus naik dan turun selama 25.000 tahun sejalan dengan peningkatan dan penurunan suhu.
“Ukuran tubuh menurun selama periode pemanasan iklim, seperti yang diprediksi dari aturan Bergmann dan dari respons fisiologis hingga tekanan suhu,” para peneliti menyimpulkan.
Banyak spesies terbukti sangat tahan terhadap perubahan iklim di masa lalu, tetapi ada kekhawatiran bahwa, berbeda dari era-era sebelumnya, perubahan iklim yang diakibatkan oleh manusia menghangatkan Bumi dengan begitu cepat sehingga setiap penurunan berat badan yang dialami oleh hewan tidak mudah pulih.
Komentar