Pesawat PBB Batal Mendarat Saat Serangan Udara Menghantam Tigray di Ethiopia

JurnalPatroliNews – Addis Ababa,- Serangan udara pemerintah Ethiopia di ibu kota wilayah Tigray utara pada hari Jumat memaksa penerbangan bantuan PBB untuk membatalkan pendaratan di sana, kata PBB, seperti dilansir laman Reuters, Sabtu (23/10/21).

Di wilayah tetangga Amhara, orang-orang melarikan diri dari pertempuran yang semakin intensif.

Sumber-sumber kemanusiaan dan Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF), yang menguasai daerah itu, mengatakan sebuah universitas di ibukota regional Mekelle terkena serangan udara itu.

Juru bicara pemerintah Legesse Tulu mengatakan sebuah bekas pangkalan militer yang diduduki oleh para pejuang TPLF menjadi sasaran, dan dia membantah universitas tersebut terkena serangan.

Reuters tidak dapat secara independen mengkonfirmasi kedua akun tersebut. Tigrai TV yang dikendalikan TPLF melaporkan bahwa 11 warga sipil terluka dalam serangan udara tersebut. Setidaknya hari keempat minggu ini Mekelle diserang.

Perserikatan Bangsa-Bangsa menangguhkan semua penerbangan ke Mekelle setelah sebuah pesawat PBB dengan 11 penumpang harus membatalkan pendaratan pada hari Jumat.

Penerbangan dari Addis Ababa telah diizinkan oleh otoritas federal tetapi diberitahu oleh menara kontrol bandara Mekelle untuk membatalkan pendaratan, kata juru bicara PBB Stephane Dujarric.

“Ini adalah pertama kalinya kami melakukan penerbangan berbalik, setidaknya setahu saya, di masa lalu di Ethiopia karena serangan udara di darat,” pejabat senior bantuan PBB Gemma Connell, yang mengepalai operasi kemanusiaan PBB di selatan dan selatan. Afrika timur, mengatakan kepada wartawan di New York pada hari Jumat, (22/10/21).

Para penumpang adalah pekerja bantuan yang bepergian ke wilayah di mana sekitar 7 juta orang, termasuk 5 juta di Tigray, membutuhkan bantuan kemanusiaan, katanya.

Penerbangan dengan selamat kembali ke ibukota Ethiopia Addis Ababa, kata Dujarric.

Komentar