DK PBB Bakal Gelar Pemungutan Suara Pekan Depan, Begini Kata AS!

JurnalPatroliNews – New York, – Aljazair mendesak Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), segera mengambil keputusan guna mengakhiri perang Israel-Hamas.

Desakan tersebut, membuat DK PBB, berencana akan melakukan pemungutan suara pada Selasa pekan depan, guna menuntut gencatan senjata kemanusiaan dalam perang Israel-Hamas itu.

Dilansir dari Reuters, beberapa Diplomat menyebut, Aljazair pada Sabtu (17/2/24), meminta Dewan, untuk bisa menggelar pemungutan suara pada Selasa pekan depan.

Namun, untuk dapat diadopsi sebagai Resolusi DK PBB, setidaknya memerlukan sembilan suara setuju, dan tidak ada Veto dari Amerika Serikat (AS), Inggris, Perancis, China, atau Rusia.

Meski demikian, Linda Thomas-Greenfield, Duta Besar AS untuk PBB, sontak mengatakan, bahwa perjanjian tersebut dapat membahayakan ‘Perundingan Sensitif’ yang bertujuan untuk menengahi jeda perang.

“AS tidak mendukung tindakan terhadap rancangan Resolusi ini. Jika Resolusi tersebut dihasilkan melalui pemungutan suara sebagaimana dirancang, maka Resolusi tersebut tidak akan diadopsi,” ujar Thomas-Greenfield, dalam sebuah pernyataan dikutip dari Reuters, Minggu (18/2/24).

Washington tentu selalu melindungi Israel sebagai sekutunya dari tindakan PBB, dan telah dua kali memveto DK PBB sejak 7 Oktober tahun lalu. Akan tetapi, AS juga telah abstain sebanyak dua kali.

Sementara, pembicaraan antara AS, Mesir, Israel dan Qatar, sedang berlangsung untuk mencari jeda dalam perang dan pembebasan sandera Israel yang ditahan oleh Hamas.

“Sangat penting bagi pihak-pihak lain untuk memberikan peluang terbaik bagi keberhasilan proses ini, daripada memaksakan tindakan yang justru membahayakannya, dan peluang bagi resolusi permusuhan yang berkelanjutan,” ungkap Thomas-Greenfield.

Aljazair sendiri, mengusulkan pemungutan suara DK ini, terjadi usai Israel juga berencana untuk menyerbu Rafah di Gaza Selatan. Dimana diketahui, terdapat lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan disana.

Hal ini juga yang membuat kekhawatiran global, terkait kondisi kemanusiaan di Gaza.

“Situasi di Gaza merupakan bukti mengerikan atas kebuntuan hubungan global,” tutur Antonio Guterres, Sekjen PBB, pada Konferensi Keamanan Munich, pada Jumat kemarin.

Komentar