PM Israel Bantah Gunakan Dua Warganya untuk Mata-matai Rumah Presiden Erdogan

JurnalPatroliNews – Jakarta – Israel membantah dengan tegas bahwa pihaknya menyewa dua warganya untuk menjadi turis demi memata-matai Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Pekan lalu, dua warga Israel yang merupakan satu pasangan ditangkap oleh pihak berwenang Turki setelah mengambil foto rumah Erdogan.

Pasangan berusia 40 tahunan bernama Mody dan Natali Oknin. Mereka berdalih sedang berwisata dan merayakan ulang tahun di Turki.

Namun pada Jumat (12/11), pengadilan Turki memutuskan untuk menahan pasangan itu selama 20 hari tambahan. Perintah itu mengejutkan sebagian orang, karena mereka mengira pasangan itu akan dideportasi kembali ke Israel.

Menanggapi hal tersebut, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett bahwa Natali dan Mody Oknin tidak bekerja untuk agen Israel mana pun.

“Eselon paling senior di Israel menangani masalah ini sepanjang akhir pekan, dipimpin oleh Kementerian Luar Negeri, dan akan terus bekerja tanpa lelah dengan tujuan menemukan solusi sesegera mungkin,” kata Bennett pada Minggu (14/11), seperti dikutip Sputnik.

Presiden Israel Isaac Herzog, dan Menteri Luar Negeri Yair Lapid sama-sama mengeluarkan pernyataan bahwa Oknin tidak berafiliasi dengan badan intelijen Israel mana pun.

Namun, perwakilan di kantor kejaksaan Turki mengklaim pasangan itu melakukan spionase ketika mereka memotret rumah presiden Turki dari Camlica Tower.

Foto-foto tempat tinggal Erdogan kemudian dikirim ke pihak ketiga.

Sementara itu, pembela mengklaim foto-foto itu dikirim ke anggota keluarga, dan dikirim tanpa sepengetahuan bahwa tindakan seperti itu ilegal di Turki.

Media Turki telah melaporkan bahwa seorang warga negara Turki juga ditangkap bersama pasangan itu.

Penangkapan itu terjadi sekitar sebulan setelah pihak berwenang Turki menangkap 15 tersangka agen Mossad dalam operasi rahasia.

Komentar