Polusi Udara Masih Tinggi, India akan Batasi Kendaraan Pribadi di Ibukota

JurnalPatroliNews – Jakarta – Polusi udara yang parah membuat otoritas di ibukota India, New Delhi, mempertimbangkan untuk membatasi kendaraan pribadi.

Menteri Lingkungan Hidup, Hutan, dan Pengembangan Satwa Liar Gopal Rai pada Kamis (18/11) mengatakan pihaknya menginisiasi sejumlah langkah, seperti menutup sekolah, melarang konstruksi dan pembakaran sampah, mengizinkan orang bekerja dari rumah, dan meluncurkan berbagai langkah pengendalian debu, seperti menyemprotkan air.

“Jika tingkat polusi udara tetap tinggi, kami akan melihat langkah-langkah baru seperti sistem ganjil genap (kendaraan),” kata Rai, seperti dikutip Reuters.

Di bawah sistem ganjil genap, kendaraan pribadi hanya dapat dikendarai pada hari yang berselang-seling, tergantung pada angka terakhir plat nomornya.

“Kami akan melihat apakah ada kebutuhan untuk penguncian total untuk mengatasi polusi. Tetapi langkah-langkah ini tidak akan berhasil jika kota-kota tetangga Delhi tidak membalas,” tambahnya.

Lebih banyak anak dirawat di rumah sakit dengan masalah pernapasan akibat kabut asap yang sangat berbahaya di New Delhi. Pemerintah juga telah menutup lima pembangkit listrik dan memperpanjang penutupan sekolah untuk mencoba mengatasi krisis.

Mengutip sebuah studi baru oleh badan penelitian Pusat Sains dan Lingkungan, Rai mengatakan hanya 30 persen polutan di udara Delhi berasal dari kota itu sendiri, dengan sisanya berasal dari kawasan industri.

Rai mengatakan pemerintah federal harus mengadakan pertemuan untuk mempersiapkan “rencana aksi bersama” untuk menangani polusi udara.

“Setelah rencana aksi bersama siap, harus ada panel independen untuk memantau kemajuan di lapangan,” pungkasnya.

Komentar