Profil Kamala Harris, Wapres Wanita AS Pasangan Joe Biden

JurnalPatroliNews – Jakarta,– Kamala Harris membuat sejarah baru pada Sabtu (7/11/2020). Dia menjadi wakil presiden (wapres) Amerika Serikat (AS) perempuan yang pertama dalam sejarah Paman Sam.

Terpilihnya Harris sebagai Wapres mendampingi Joe Biden disebut mewakili multikulturalisme yang mendefinisikan Amerika. Lalu siapa Kamala?

Kamala adalah senator asal wilayah California. Sebelum terpilih mendampingi Biden, perempuan 56 tahun ini mencalonkan diri di konvensi Partai Demokrat namun mundur.

Namun Agustus lalu, Biden kembali memilihnya. Sama seperti Barrack Obama, Kamala memiliki ras campuran, keturunan India-Jamaika.

Sebelum menjadi senator, ia adalah jaksa agung California. Ia dikenal sangat mendukung gerakan anti-rasisme.

Ia juga merupakan ras campuran pertama yang terpilih sebagai jaksa wilayah dalam sejarah negara bagian itu. Ia juga wanita pertama yang menjadi Jaksa Agung California sekaligus orang India pertama yang menjadi Senator Amerika.

Hal luar biasa dari wanita bernama lengkap Kamala Devi Harris ini adalah ia berhasil mengubah jabatannya menjadi senator AS dari jaksa penuntut hanya dalam waktu beberapa bulan saja. Ditulis Politico, ini menjadi daya tariknya sehingga bisa melenggang menjadi calon wakil presiden.

Kamala lahir di Oakland, California pada tanggal 20 Oktober 1964. Ia merupakan anak sulung dari dua bersaudara, pasangan Shyamala Gopalan, seorang peneliti kanker dari India, dan Donald Harris, seorang ekonom dari Jamaika.

Orangtuanya bertemu di UC Berkeley saat mengejar gelar sarjana. Sayangnya, keduanya bercerai ketika Kamala berusia tujuh tahun dan bersama saudaranya, Maya, ia diasuh ibunya di Berkeley.

Nama Kamala yang erat dengan India memiliki arti “teratai”. Kamala merupakan nama lain untuk dewi Hindu Lakshmi, pemberdayaan perempuan.

Kamala menempuh pendidikan dasar di Sekolah Dasar Thousand Oaks dan sangat religius. Ia pergi ke gereja Black Baptist dan kuil Hindu selama remaja. Ini membuatnya sangat lekat pada identitas Asia Selatan dan kulit hitam.

“Ibu saya sangat memahami bahwa dia membesarkan dua anak perempuan kulit hitam, dan dia bertekad untuk memastikan kami akan tumbuh menjadi wanita kulit hitam yang percaya diri dan bangga,” tulis Kamala dalam otobiografinya.

Kamala yang pernah mengunjungi India saat kecil, sangat dipengaruhi oleh kakek dan neneknya di India. Sang kakek adalah seorang pejabat tinggi pemerintah yang memperjuangkan kemerdekaan India dan neneknya adalah seorang aktivis yang berkeliling pedesaan mengajar wanita miskin tentang kontrasepsi.

Kamala kemudian melanjutkan sekolah menegah pertama dan atas di Montreal. Di Montreal, Kamala yang berusia 13 tahun, pernah memimpin demonstrasi yang sukses di depan gedung apartemen mereka guna memprotes kebijakan larangan anak-anak bermain di halaman.

Begitu lulus SMA, Kamala melanjutkan kuliah di Howard University, perguruan tinggi kulit hitam bergengsi bersejarah di Washington, D.C. Di sana ia mengambil jurusan ilmu politik dan ekonomi dan bergabung dengan perkumpulan mahasiswa Alpha Kappa Alpha. Ia juga menempuh sekolah hukum di San Francisco.

Pada tahun 1990, Kamala bekerja di kantor kejaksaan Alameda County di Oakland sebagai asisten jaksa wilayah yang berfokus pada kejahatan seksual. Pada tahun 1994, Kamala mulai berkencan dengan Willie Brown, pembicara majelis negara bagian California yang berusia 30 tahun lebih tua darinya.

Karena memiliki kedudukan di majelis, Brown menunjuk Kamala masuk ke Dewan Banding Asuransi Pengangguran California dan Komisi Bantuan Medis. Pada tahun 1995, Brown terpilih sebagai walikota San Francisco.

Pada Desember tahun itu keduanya putus. Pada tahun 2003, Kamala mencalonkan diri sebagai jaksa wilayah di San Francisco melawan petahana Terence Hallinan, mantan bosnya.

Dia terpilih dalam putaran kedua dengan 56,5% suara. Dengan kemenangannya, dia menjadi wanita kulit hitam pertama di California yang terpilih sebagai jaksa wilayah.

Selama tiga tahun pertamanya sebagai jaksa wilayah, tingkat hukuman di San Francisco melonjak dari 52% menjadi 67%. Ia juga telah membangun pertemanan dengan mantan Obama sejak pencalonannya untuk Senat pada tahun 2004.

Kamala adalah pemegang jabatan California pertama yang mendukung Obama selama pencalonan presiden 2008. Pada 2010, dalam masa jabatan keduanya sebagai jaksa wilayah, Kamala mencalonkan diri sebagai Jaksa Agung California dan berhasil menang.

Salah satu pencapaiannya sebagai jaksa agung adalah menciptakan Open Justice, sebuah platform online untuk membuat data peradilan pidana tersedia untuk publik.
Basis data itu membantu meningkatkan akuntabilitas polisi dengan mengumpulkan informasi tentang jumlah kematian dan cedera dari mereka yang berada dalam tahanan polisi.

Kamala menikah dengan Doug Emhoff, seorang pengacara perusahaan di Los Angeles, pada tahun 2014. Saat itu Emhoff yang keturunan Yahudi AS, sudah memiliki dua anak dari pernikahan sebelumnya.

Kamala memenangkan posisi Senat AS pada tahun 2016, mengalahkan sesama Demokrat Loretta Sanchez, seorang anggota kongres wanita moderat dengan pengalaman 20 tahun. Kamala menjadi perbincangan luas pada tahun 2017 karena interogasi tajamnya terhadap Jaksa Agung Jeff Sessions tentang penyelidikan Rusia.

[cnbc]

Komentar