Putin Siap Lindungi Hak Atlet Rusia Yang Bertanding Di Olimpiade Tokyo, Meski Tanpa Bendera Dan Lagu Kebangsaan

JurnalPatroliNews Jakarta – Presiden Rusia Vladimir Putin menjamu sejumlah atlet di Kremlin pada Rabu (30/6). Para atlet tersebut akan segera bertolak ke Jepang untuk bertanding di Olimpiade Tokyo musim panas ini.

Dalam acara jamuan tersebut, Putin menegaskan bahwa pihaknya berjanji untuk melindungi hak-hak para atlet meskipun mereka akan bertanding tanpa bendera dan lagu kebangsaan.

Untuk diketahui, Rusia dikenakan sanksi atas skandal doping yang awalnya diberlakukan oleh Badan Anti-Doping Dunia (WADA). Dengan demikian, atlet Rusia dilarang berkompetisi di acara internasional, termasuk Olimpiade, dengan bendera dan lagu nasional mereka hingga akhir tahun 2022 mendatang.

Oleh karena itu, lebih dari 330 atlet Rusia yang akan bertanding dalam Olimpiade Tokyo tahun ini akan berdiri di bawah nama ROC atau akronim untuk Komite Olimpiade Rusia.

“Hak dan kepentingan para atletnya harus dilindungi dari segala kesewenang-wenangan, termasuk dari keputusan yang coba diterapkan oleh masing-masing negara di seluruh dunia, jauh di luar yurisdiksi nasional mereka,” kata Putin kepada para atlet dalam jamuan di Kremlin.

“Saya meminta rekan-rekan dari badan khusus untuk memberikan perhatian khusus untuk ini,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Putin juga mengutarakan harapannya agar para atlet tersebut bisa kembali ke Rusia dengan membawa medali.

“Seluruh Rusia akan bersorak untuk Anda. Saya berharap Anda meraih kemenangan besar, dan kompetisi yang terhormat dan adil,” ujar Putin, seperti dikabarkan Reuters.

Karena sanksi itu juga lah, para atlet yang terbang ke Tokyo akan mengenakan seragam berwarna biru, merah dan putih. Namun ketiga warna tersebut, yang merupakan warna bendera Rusia, tidak akan tampak ada dalam satu seragam mereka.

Selain itu, alih-alih menyanyikan lagu kebangsaan mereka di podium, pemenang medali emas Rusia di Tokyo akan mendengarkan musik dari komposer Pyotr Tchaikovsky.

Komentar