Putri Mako Nikahi Rakyat Biasa, Lepas Status Kekaisaran, Tolak Ritual Pernikahan Ala Kekaisaran dan Tolak Tunjangan

JurnalPatroliNews – Keponakan kaisar Jepang, Putri Mako telah resmi menikah dengan mantan teman sekolahnya, seorang rakyat biasa bernama Kei Komuro sehingga Mako otomatis kehilangan status anggota kekaisaran.

Dalam jumpa pers di Tokyo pada Selasa (26/10), pasangan itu mengumumkan pencatatan pernikahan mereka secara resmi, sesudah hubungan mereka diliputi kontroversi publik selama bertahun-tahun.

Mako dan suaminya juga meminta maaf kepada masyarakat Jepang terkait dengan pernihakan mereka.

“Saya meminta maaf sebesar-besarnya atas masalah yang terjadi dan saya sangat berterima kasih kepada mereka… yang terus mendukung saya,” katanya sebagaimana dilaporkan NHK.

“Bagi saya, Kei tidak tergantikan – pernikahan adalah pilihan yang perlu bagi kami.”

Sementara itu, Komuro menambahkan ia mencintai Mako.

“Saya mencintai Mako. Kita hanya hidup sekali, dan saya ingin menghabiskannya bersama orang yang saya cintai.

Putri Mako meninggalkan kediamannya di Tokyo pada Selasa (26/10) sekitar pukul 10:00 waktu setempat (08:00 WIB) untuk menuju ke catatan sipil dan membungkuk beberapa kali ke orang tuanya, Putra Mahkota Fumihito dan Putri Mahkota Kiko.

Ia juga memeluk adiknya sebelum bertolak ke kantor catatan sipil, lapor kantor berita Kyodo.

Rencana menetap di Amerika Serikat

Mantan putri tersebut menolak melakukan ritual yang biasa dilakukan dalam pernikahan kerajaan. Ia juga menolak tunjangan yang biasanya diberikan kepada perempuan dari keluarga kekaisaran yang memilih keluar. Nilai tunjangan dilaporkan sebesar 150 juta yen (Rp19,2 miliar).

Mako dan Komuro berencana menetap di Amerika Serikat. Komuro bekerja sebagai pengacara di negara itu.

Pasangan ini sedianya akan menikah pada 2018, namun kemudian ditangguhkan, setelah keluarga Komuro dilaporkan mengalami kesulitan finansial.

Komentar