JurnalPatroliNews – Jakarta – Satu pulau di Rusia dilaporkan hilang, bukan akibat konflik, tetapi dampak dari perubahan iklim yang memicu peningkatan suhu global. Menurut laporan Russia Today pada Senin (4/11/2024), pulau yang hilang ini sebenarnya adalah sebuah gletser di kawasan Arktik.
Sebuah artikel dari Masyarakat Geografis Rusia menyatakan bahwa gletser tersebut sebelumnya berada di dekat Pulau Eva-Liv, bagian dari kepulauan Franz Josef Land di wilayah Arktik.
Kepala penelitian, Aleksey Kucheyko, mengungkapkan bahwa peningkatan suhu bumi menyebabkan es pulau tersebut mencair sepenuhnya, hingga tak tersisa.
Gletser yang dianggap sebagai “pulau” ini diketahui telah terbentuk setidaknya sejak 1995, dan awalnya terpisah dari lapisan es Pulau Eva-Liv. Pada Agustus 2015, luasnya masih mencapai 53 hektar (sekitar 0,2 mil persegi).
Namun, pada awal 2024, luasnya menyusut hingga hanya 3 hektar, dan saat citra satelit diperiksa pada September, pulau es ini benar-benar lenyap.
Para peneliti menduga pemanasan global di Kutub Utara sebagai penyebab utama pencairan pulau es ini. Laporan tambahan akan dilakukan untuk memastikan hilangnya pulau tersebut.
Institut Peramalan Ekonomi dari Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia juga mencatat dampak lain dari perubahan iklim.
Awal tahun ini, Institut Peramalan Ekonomi dari Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia mengeluarkan sebuah laporan, yang menunjukkan bahwa PDB Rusia dapat tumbuh sebesar sekitar 600 miliar rubel (Rp 102 triliun) setiap 10 tahun jika fenomena perubahan iklim benar-benar terjadi.
Para peneliti memperkirakan bahwa rata-rata, suhu di Rusia tumbuh sebesar 0,5 derajat Celsius setiap sepuluh tahun.
Di samping itu, mencairnya es di Arktik bisa memperluas Rute Laut Utara (NSR), jalur pelayaran penting yang menghubungkan Eropa dengan Asia Timur, termasuk Korea Selatan, Jepang, dan China, dan berpotensi meningkatkan ekonomi maritim Rusia.
Komentar