Tentara Bayaran Yang Didukung Turki, Pejuang Suriah di Libya Diharapkan Untuk Kembali Atas Perintah Turki

Jurnalpatrolinews – Tripoli : Sumber terpercaya telah melaporkan bahwa pejuang Suriah yang didukung Turki di Libya telah diberitahu untuk berkemas dan mempersiapkan diri untuk kembali ke Suriah, atas perintah pemerintah Turki, yang telah mengirim tentara bayaran untuk melayani kepentingan sempit Turki di Libya. 

Perkembangan ini muncul sehubungan dengan sikap politik baru Erdogan terhadap orang-orang Arab melalui upaya untuk mengubah hubungan diplomatik dan politiknya dengan Mesir. Perlu dicatat bahwa kembalinya pasukan tentara bayaran Suriah telah ditangguhkan sejak pertengahan November 2020.

Perlu dicatat bahwa pemerintah Turki sebelumnya telah memerintahkan milisi faksi Suriah untuk bersiap kembali ke Suriah, tetapi perintah tersebut belum dipenuhi.

Kehadiran tentara bayaran asing di Libya terus berlanjut meskipun ada semua tuntutan internasional dan perjanjian Libya-Libya serta berakhirnya tenggat waktu yang diberikan kepada tentara bayaran asing untuk meninggalkan Libya. Menurut perjanjian Libya-Libya, pejuang asing (tentara bayaran) seharusnya mundur dari Libya dalam waktu tiga bulan setelah gencatan senjata mulai berlaku pada 23 Oktober 2020.

Di sisi lain, hampir 2.000 tentara bayaran Suriah lainnya yang direkrut oleh perusahaan Rusia “Wagner” dan dikirim ke Libya untuk menjaga fasilitas afiliasi masih ada, karena Rusia menawarkan gaji yang relatif tinggi, mengeksploitasi kondisi kehidupan yang mengerikan di Suriah.

Menurut statistik SOHR, jumlah rekrutan yang tiba di Libya diperkirakan 18.000 tentara bayaran Suriah, termasuk 350 anak di bawah usia 18 tahun, di antaranya 10.750 kembali ke Suriah setelah menyelesaikan masa kontrak mereka dan menerima iuran keuangan mereka. Sedangkan jumlah jihadis yang diangkut dari Suriah ke Libya mencapai 10.000 orang, di antaranya ada 2.500 warga Tunisia.  (***/. dd – syriahr)

Komentar