Teroris Front Al Nusra Menyerah Kepada Pejuang Hizbullah di Arsal-Qalamoun Barrens

Jurnalpatrolinews – Beirut : Pada tanggal 20 Juli 2017, unit militer Hizbullah melancarkan kampanye terakhir untuk memberantas teroris Front Nusra yang ditempatkan di gudang Arsal-Qalamoun di perbatasan timur laut Lebanon dengan Suriah.

Setelah memberikan pukulan besar kepada para militan Nusra, Hizbullah berhasil menguasai semua pos mereka di daerah tersebut dan memaksa mereka untuk menyerah.

Oleh karena itu, Komandan Nusra di Qalamoun, Abu Malik Al Talli, melalui mediator mengusulkan penarikan kelompok militan dari daerah tersebut ke Idlib.

Komando Hizbullah menerima usul itu dengan syarat para teroris Nusra hanya bisa membawa senjata mereka, bukan persenjataan berat.

Perlu dicatat bahwa Kepala Keamanan Umum Lebanon, Jenderal Abbas Ibrahim, berperan sebagai mediator antara komando Hizbullah dan negosiator yang menyampaikan posisi Nusra.

Negosiator Nusra mencoba menetapkan kondisi baru setelah terorisnya di Idlib menculik tiga pejuang Hizbullah yang tersesat di daerah tersebut. Namun, Hizbullah menolak syarat Nusra dan bersikeras pada formula awal, atau kembali ke medan perang. Dengan demikian, Nusa menyerah dan mundur ke Idlib.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyid Hasan Nasrallah berbicara kepada para pejuang perlawanan dan pendukung dengan mata berkaca-kaca di malam pidatonya, mengungkapkan rasa terima kasih dan penghargaan atas pengorbanan mereka.

Yang mulia berkata: “… Anda berada di jalur Imam kami. Dalam diri setiap wanita Anda hidup roh Zainab (as) yang biasa berkata, “Saya tidak melihat kecuali kecantikan.” Pada anak buahmu ada keegoisan Abbas yang menolak untuk minum air (sebelum keluarganya melakukannya) … Di dalam dirimu terletak roh Imam Hussein (as) yang ketika diminta untuk memilih antara melawan dan penghinaan dia berkata, “Penghinaan … seberapa jauh ! ”

Sayyid Nasrallah menambahkan: “… Kamu adalah orang yang mulia, baik dan murah hati yang tidak pernah menahan diri untuk mengorbankan darahmu, anak-anak … Di tanganmu, Tuhan menarik kami keluar dari aib, aib penjajahan menjadi perlawanan …”

Dalam konteks kesepakatan pertukaran yang dikoordinasikan oleh Keamanan Umum Lebanon antara Hizbullah dan kelompok teroris Front Nusra, Perlawanan Islam berhasil membebaskan lima mantan tawanan yaitu Moussa Kourani, Ahmad Mezher, Mohammad Shoaib, Mohammad Yassine dan Hasan Taha yang ditahan oleh militan di provinsi Idlib, Suriah.

Komentar