Tragis! Setelah PM Rajapaksa Mundur di Tengah Krisis, Sri Lanka Bergejolak, Nasib WNI Kesulitan Sembako

Krisis di Sri Lanka bermula setelah negara itu mengumumkan tidak memiliki cadangan devisa untuk membayar utang negara. Sejak bulan lalu, ribuan orang turun ke jalan-jalan untuk menuntut turunnya Presiden Gotabaya Rajapaksa yang terus menekankan ia tidak akan mundur.

Jumat lalu (06/05), polisi menggunakan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan ribuan pengunjuk rasa di depan gedung parlemen di ibu kota Kolombo. Para demonstran marah karena naiknya harga kebutuhan pokok.

Transportasi, fasilitas kesehatan, pendidikan dan sistem perbankan sangat terganggu akibat protes dan pemogokan yang sudah berlangsung lebih dari satu bulan.

Komentar