Menlu: Masih Ada Kesenjangan Vaksinasi Global Antara Negara Maju Dengan Negara Berkembang

JurnalPatroliNews – Jakarta – Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri RI menyampaikan bahwa masih terdapat kesenjangan vaksinasi global antara negara maju dengan negara berkembang. Hal tersebut disampaikan dalam press briefing ASEAN-G7 Foreign and Development Ministers Meeting yang diinisiasi oleh Inggris sebagai Chair G7, Senin (13/12/2021).

“Persoalan tersebut harus diatasi dan G7 dapat memainkan peran penting untuk mempersempit kesenjangan tersebut,” ujar Retno, Senin (13/12).

Dalam acara bertajuk tema Pemulihan Ekonomi yang Resilient, Sustainable and Inclusive tersebut, Inggris tak hanya mengundang ASEAN, namun juga mengundang Australia, India, Afrika Selatan, Korea Selatan, African Union dan UE sebagai tamu dalam pertemuan.

“Pertama, negara berkembang memerlukan dukungan finansial yang lebih berkelanjutan dan tidak sekedar ad-hoc terhadap kesiapsiagaan pandemi,” ucap Retno.

“Kedua, kerja sama jangka panjang untuk memastikan terbentuknya traktat pandemi yang baru. Ia mengatakan Indonesia akan berkontribusi secara konstruktif agar proses negosiasinya inklusif, transparan, dan efisien,” sambungnya

Menlu Retno berharap agar negara-negara ASEAN dan G7 dapat mendukung inisiatif tersebut dan memastikan bahwa kesetaraan akses serta memperkuat rantai pasok kesehatan global, termasuk melalui TRIPS Waiver untuk mendukung produksi vaksin lokal dan solusi medis kritikal.

“Negara-negara AMC baru menerima 505 juta dosis atau 53% dari target 2021 sebesar 950 juta dosis,” pungkasnya.

Komentar