Rupiah Terus Merosot, Dolar AS Tembus di Rp16.245

JurnalPatroliNews – Jakarta – Dolar Amerika Serikat (AS) semakin mendominasi dalam perdagangan hari ini, Rabu (17/4/2024), dengan nilai tukar rupiah yang terus melemah.

Di awal perdagangan, dolar AS diperdagangkan seharga Rp16.245, mencatatkan pelemahan sebesar 0,46%. Kondisi ini menandai titik terendah bagi rupiah sejak 3 April 2020, di masa awal pandemi Covid-19.

Menurut Edi Susianto, Kepala Departemen Pengelolaan Moneter (DPM) Bank Indonesia (BI), pelemahan rupiah masih terpengaruh oleh sentimen global yang konsisten, terutama berkaitan dengan perkembangan ekonomi AS.

Salah satu faktor yang turut memengaruhi adalah pernyataan dari Ketua Federal Reserve AS, Jerome Powell, yang menegaskan perlunya waktu lebih lanjut bagi Federal Reserve untuk memutuskan pemangkasan suku bunga. Sementara itu, ketegangan antara Iran dan Israel juga terus menjadi faktor yang menggelayuti sentimen pasar, mendorong investor untuk mencari aset-aset safe haven.

Edi mengamati bahwa ada fenomena penyesuaian pasca libur panjang yang berpengaruh pada pasar.

“Dari domestik saya melihat masih ada semacam penyesuaian pasca libur panjang, dimana pas masuk setelah libur panjang nilai tukar langsung melejit karena faktor global,” katanya, Rabu (17/4/24).

Meski demikian, BI tetap konsisten dalam mengawasi dan menjaga keseimbangan antara penawaran dan permintaan valuta asing di pasar. Ini diwujudkan melalui intervensi ganda, baik di pasar spot dan DNDF (Domestic Non-Deliverable Forward), maupun SBN (Surat Berharga Negara).

Komentar