Tahun Ajaran Baru Di Tengah Pandemi Covid-19, MPLSedang Daring

JurnalPatroliNews – Buleleng – Memasuki tahun ajaran baru 2020/2021 di tatanan kehidupan era baru, kegiatan belajar siswa sudah mulai dilaksanakan.

Sebelum itu, langkah awal yang harus dilalui siswa adalah Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang telah dilakukan mulai 13 Juli 2020 lalu, seperti diungkapkan Plt. Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Buleleng, Made Astika, S.Pd, MM saat ditemui, Selasa (14/07).

Dalam kesempatan itu, Made Astika menjelaskan, bahwa MPLS wajib dilaksanakan oleh satuan pendidikan berdasarkan Permendikbud nomor 18 Tahun 2016 dan sesuai kalender pendidikan TA 2020/2021.

Namun, di tengah pandemi Covid-19 ini, sektor pendidikan tidak boleh dibuka tatap muka dan meminta MPLS dilaksanakan secara virtual atau dalam jaringan (berani), jaringan luar (memikat) atau menggabungkan sepenuhnya.

Dijelaskan juga, bahwa pembelajaran dapat dilakukan pada tatap muka jika sekolah sanggup memenuhi persyaratan yang ditentukan, yaitu yang pertama berada di zona hijau yang ditentukan oleh gugus tugas covid-19; kedua mendapat izin dari pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten / kota; ke tiga thermocun; dan yang ke empat orang tua siswa menyetujui pelaksanaan pembelajaran langsung di sekolah.

”Siap, zonanya juga hijau, namun syarat lain belum ada izin,” ungkapnya.

Berdasarkan pemantauan MPLS kemarin, Made Astika mengungkapkan, ada beberapa sekolah yang ditempatkan pada area blank spot dan sarana prasarana belum memadai, maka sekolah ini menyediakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan luring.

“Sekolah ini sudah mendata terhadap siswa yang belum memiliki fasilitas ponsel, kemudian sekolah berikutnya datangi siswa tersebut membawakan materi. Secara umum, sebagian besar siswa sudah memiliki fasilitas yang memadai untuk PJJ ini,” imbuhnya.

Terakhir diterima oleh Made Astika, dalam pembuatan materi kreatif dari pihak sekolah yang sangat dibutuhkan agar kegiatan MPLS dan pembelajaran jarak jauh (pembelajaran virtual) berjalan efektif dan tidak membuat siswa jenuh.

Misalnya, dengan tampilan perkenalan guru, siswa senior yang terdiri dari tayangan slide foto dan video, program kurikulum, kesiswaan, kepemimpinan, pendidikan karakter melalui visual animasi, dan seterusnya.

(TiR).-

Komentar