JurnalPatroliNews – Lampung – Wayhalim, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Republik Indonesia berikan penghargaan kepada para Inovator dan Pembina Pengembangan Teknologi Tepat Guna (TTG) serta untuk Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna (Posyantek) Desa/Kelurahan tingkat Kabupaten/Kota se- Indonesia yang dikemas dalam acara bertajuk Gelar Teknologi Tepat Guna Nusantara XXIV Tahun 2023 bertempat di Lapangan PKOR Wayhalim, Bandar Lampung. Rabu, (07/06)
Gelar Teknologi Tepat Guna Nusantara XXIV Tahun 2023 (GTTGN XXIV) berlangsung mulai tanggal 06 sampai 10 Juni 2023 merupakan sebuah bentuk dukungan dan apresiasi dari Pemerintah dalam mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat desa melalui berbagai temuan yang berbasis kearifan lokal sekaligus untuk memamerkan beragam hasil Teknologi Tepat Guna (TTG) dari para inovator, sehingga mampu meningkatkan kualitas, kuantitas, dan mengenalkan kepada khalayak luas akan hasil produksi TTG dari berbagai wilayah
Pada pembukaan GTTGN XXIV Tahun 2023 yang dilaksanakan pada Rabu, (07/06) hadir Menteri Desa PDTT RI, Dr. (H.C) Drs. Abdul Halim Iskandar, M.Pd beserta Wakilnya, Budie Arie Setiadi, untuk memberikan langsung Piagam Penghargaan dan Lencana Satya Abdi bagi para inovator dan pembina terpilih Pengembangan Teknologi Tepat Guna (TTG) serta Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna (Posyantek) terbaik untuk Desa/Kelurahan tingkat Kabupaten/Kota se- Indonesia.
Menteri Abdul Halim menyampaikan bahwa Para Kepala Desa/Lurah diharapkan dapat memanfaatkan TTG dalam pengelolaan potensi sumber daya alam yang cukup melimpah dengan baik di masing-masing wilayah. Begitu juga peran serta aktif dengan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam membina dan mendukung jalannya proses produksi TTG.
“Dukungan tersebut dapat dilakukan dengan mengoptimalkan keberadaan kelembagaan masyarakat yang telah terbentuk di daerah, yaitu Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna (Posyantek). Fungsi Posyantek itu sendiri tidak hanya sebagai sumber informasi dan promosi terkait TTG, melainkan juga diarahkan untuk mampu menjembatani masyarakat pengguna teknologi dengan sumber TTG (inventor/ inovator TTG). TTG juga tidaklah selalu harus alat atau mesin, melainkan juga dapat berupa teknologi proses atau produk yang dapat menghasilkan nilai tambah dari aspek ekonomi dan aspek lingkungan,” ucap Menteri Abdul Halim.
Sebuah kehormatan bagi Plt. Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto yang berhasil meraih penghargaan sebagai salah satu Pembina terpilih atas kontribusi dan kerja kerasnya dalam Pengembangan Teknologi Tepat Guna (TTG) tingkat Kabupaten/Kota se- Indonesia bersanding dengan para pembina terpilih dari wilayah lainnya.
Komentar