500 Ribu Ton, Beras Impor Mulai Masuk RI, Berapa yang Sudah Disalurkan?

JurnalPatroliNews – Jakarta – Beberapa waktu lalu, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menandatangani kontrak impor beras sebanyak 500 ribu ton. Pada Januari 2023, diperkirakan sebanyak 200 ribu ton beras akan memasuki Indonesia dan 300 ribu ton sisanya akan masuk pada Februari 2023.

Berdasarkan catatan dikutip rekan media , per 6 Januari 2023, total impor beras yang sudah masuk di gudang Bulog sebanyak 100 ribu ton. Sisa 100 ribu ton lainnya akan diselesaikan pada akhir bulan ini.

Impor beras telah masuk ke Indonesia, apakah sudah mulai disalurkan ke pasar?

Kepala Humas Bulog Tomi Wijaya mengungkapkan, dalam proses pelaksanaan stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) beras ini menggunakan beras CBP (Cadangan Beras Pemerintah). Beras CBP terdiri dari beras dalam negeri (DN) dan beras luar negeri (LN).

“Kalau penyaluran SPHP menggunakan Beras CBP, Cadangan Beras Pemerintah. CBP ini gabungan dari beras DN dan LN,” kata Tomi, dikutip Minggu (15/1/2023).

Ia juga menuturkan kalau penyaluran beras tersebut menggunakan prinsip First in First Out (FIFO) yaitu beras yang masuk terlebih dahulu akan disalurkan terlebih dahulu.

Dihubungi secara terpisah, Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaludin Iqbal mengatakan beras yang tersalurkan di pasar-pasar masih beras dalam negeri karena stoknya masih ada.

“Prinsipnya gini, kita di dalam menyalurkan itu ada yang kita sebut dengan FIFO ya first in first out. Sementara stok dalam negeri kita yang saat di pengadaan kemarin kan masih ada, itu yang kita gunakan,” tuturnya kepada rekan media.

“First in first out kita jadikan sebagai dasar penyaluran, memang itu prinsip kita seperti itu. Jadi sementara kita mau menghabiskan stok dalam negeri kemarin kan masih ada itu, nah itu kita dulukan baru nanti impor (disalurkan),” lanjutnya.

Dirinya juga menambahkan, dalam penyaluran beras impor juga menggunakan prinsip FIFO, beras LN dari negara mana yang masuk duluan, itu yang nantinya akan disalurkan terlebih dahulu.

Komentar