Antonius Benny Susetyo : Hari Santri Nasional Momen Refleksi Santri Sebagai Agen Pembawa Damai

Benny Juga menyatakan bahwa di era yang dikuasai oleh Industri Kematian dengan berita bohong,hoaks dan ujaran kebencian menjadi sajian utama , Santri harus memiliki political will dan komitmen untuk selalu mengajarkan dan menyebarkan kecerdasan literasi bagi masyarakat. Santri dan Ulama yang sejatinya dianggap guru dan teladan oleh masyarakat harus mampu senantiasa mengingatkan kepada masyarakat untuk dapat selalu menyaring berita yang mereka dapatkan ,apakah berita itu Penting,berguna dan bermanfaat ?

Dalam momentum hari Santri ini hendaknya Para santri menyadari pentingnya mereka sebagai penjaga persatuan dan kesatuan , karena Potensi Keberagaman yang dimiliki oleh bangsa Indonesia hanya dapat berguna jika Persatuan dan Kesatuan dapat terjaga, kemajemukan dapat dihormati dan dirayakan , serta Pancasila sebagai dasar berkehidupan bangsa Indonesia dapat sungguh sungguh dibumikan dalam seluruh Aspek kehidupan Masyarakat.

Dalam Webinar yang diselenggarakan oleh Poros Sahabat Nusantara Ini Benny juga menyatakan bahwa  Untuk menjaga dan waspada terhadap usaha penghancuran kemajemukan kita perlu memperkuat dan memenuhi ruang ruang public dengan nilai-nilai luhur budaya  lokal  kita juga perlu menaikan kembali nilai nilai kebaikan dan keberaragaman yang sejak dulu hidup dan tumbuh dalam nilai nilai keluarga. Kita perlu memperkuat nilai nilai keindonesiaan yang muncul dari keluarga hingga dapat membangkitkan kembali keinginan untuk bersatu walau kita berbeda.  

Benny akhirnya menutup paparannya dengan memberikan Pernyataan bahwa Perayaan hari santri merupakan momentum mengaktualisasian Pancasila dalam tindakan, mari tulus dan jujur menjadikan nilai pancasila  menjadi nilai aktual dalam kehidupan , hidupkan nilai nilai pancasila itu dengan merebut ruang publik untuk berbagi nilai nilai baik dan berguna bagi persatuan dan kesatuan bangsa Negara

Acara yang Dimulai pukul 13.00 hingga 15.00  Ini  diikuti oleh 100 orang Peserta  secara daring dan antara lain Juga dihadiri oleh Wawan Gunawan penggerak Komunitas Jaringan Kerja Sama Antar  Umat Beragama  (JAKATARUB) sebagai narasumber.

Komentar